ilustrasi malware (freepik.com/rawpixel.com)
Pada dasarnya, ransomware adalah malware (malicious software) yang menggunakan enkripsi untuk menyabotase informasi target korban. Sementara itu, Bashe merupakan nama dari grup yang meluncurkan ransomware. Grup ini sebelumnya dikenal sebagai APT73 atau Eraleig.
Grup ransomware Bashe muncul pada April 2024 dengan strategi pembobolan mirip LockBit. Mereka menargetkan industri penting dan memanfaatkan jaringan anonim Tor yang disebut Data Leak Sites (DLS) untuk melakukan pemerasan.
Mengingat kemiripan kasusnya, ada dugaan Bashe ransomware adalah grup yang memisahkan diri dari LockBit. Pendapat tersebut berdasar pada struktur DLS Bashe yang identik dengan pengaturan LockBit.
Target grup ransomware Bashe dikatakan tersebar di banyak belahan dunia, mulai dari Amerika Utara, Inggris Raya, Prancis, Jerman, India, dan Australia. Kelompok ini berfokus pada sektor bernilai tinggi, termasuk industri teknologi, manufaktur, hingga layanan finansial, seperti bank.
Penargetan pada sektor penting konon memungkinkan Bashe mendapatkan tebusan. Lebih lanjut, hingga saat ini, ada sekitar 35 korban yang menjadi korban Bashe ransomware, melansir data perusahaan keamanan siber, Vectra.