ilustrasi blockchain (freepik.com/freepik)
Layer 3 dalam blockchain adalah konsep yang masih dalam tahap pengembangan dan eksplorasi. Layer ini bertujuan untuk menyediakan aplikasi dan layanan yang berjalan di atas Layer 2. Ia mirip dengan bagaimana aplikasi web berjalan di atas protokol internet. Layer 3 dapat mencakup berbagai aplikasi terdesentralisasi (dApps), protokol interoperabilitas, dan layanan tambahan yang memanfaatkan infrastruktur yang disediakan oleh Layer 1 dan Layer 2. Adanya Layer 3 bikin pengguna dapat mengakses berbagai layanan blockchain dengan cara yang lebih mudah dan efisien tanpa harus berurusan langsung dengan kompleksitas teknis dari Layer 1 dan Layer 2.
Keberadaan Layer 3 juga membuka peluang untuk inovasi lebih lanjut dalam ekosistem blockchain. Misalnya, protokol interoperabilitas pada Layer 3 memungkinkan komunikasi dan transaksi lintas blockchain yang lebih lancar sehingga memperluas potensi penggunaan teknologi blockchain di berbagai industri. Selain itu, Layer 3 dapat mendukung pengembangan aplikasi yang lebih kompleks dan kaya fitur, seperti platform DeFi (Decentralized Finance), NFT (Non-Fungible Tokens), dan berbagai layanan lainnya yang dapat membawa manfaat besar bagi pengguna akhir. Dengan demikian, Layer 3 berpotensi menjadi lapisan yang menghubungkan teknologi blockchain dengan aplikasi dunia nyata untuk mempercepat adopsi dan inovasi di berbagai sektor.
Memahami konsep Layer 1 dan Layer 2 dalam blockchain akan membuka wawasan tentang bagaimana teknologi ini terus berkembang untuk mengatasi tantangan yang ada. Kalau sudah memahami konsep ini, kamu bisa lebih bijak dalam berinvestasi dan menggunakan teknologi blockchain serta mendukung inovasi yang dapat membawa manfaat besar bagi berbagai industri. Pengetahuan ini tidak hanya penting bagi para pengembang dan investor, tetapi juga bagi siapa saja yang tertarik dengan masa depan teknologi dan bagaimana ia dapat mengubah cara kita bertransaksi dan berinteraksi secara digital.