Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Google AI Search
AI Search Google (search.google)

Intinya sih...

  • Transformasi dimulai ketika Google meluncurkan AI Overviews

  • Wikipedia jadi contoh nyata dampak AI Search

  • Terjadi pergeseran struktur pencarian informasi di dunia digital

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Dewasa ini, cara masyarakat mencari informasi di internet seketika berubah sangat drastis. Jika sebelumnya pengguna harus membuka berbagai tautan untuk menemukan dan memilah informasi, kini situasinya jauh berbeda. Cukup mengetikkan satu pertanyaan saja, hasil pencarian langsung menampilkan jawaban lengkap di halaman utama Google. Semua kemudahan ini hadir berkat AI Search, teknologi berbasis kecerdasan buatan yang mampu merangkum informasi dari berbagai sumber hanya dalam hitungan detik.

Namun, di balik kemudahan tersebut, muncul konsekuensi yang cukup besar bagi situs media daring. Situs-situs sumber informasi seperti Wikipedia, media berita, hingga blog independen mulai merasakan penurunan jumlah kunjungan karena pengguna kini lebih sering berhenti pada ringkasan AI tanpa mengunjungi tautan aslinya. Melansir The Guardian, studi terbaru menunjukkan adanya penurunan signifikan pada trafik rujukan akibat fitur Google AI Overviews.

Survei yang dilakukan Pew Research Center terhadap hampir 69.000 hasil pencarian Google selama sebulan juga menemukan bahwa pengguna hanya mengklik tautan di bawah ringkasan AI sekali dari setiap 100 kali pencarian. Apakah ini pertanda bahwa halaman pertama Google akan segera didominasi oleh tampilan AI Search sepenuhnya? Mari bahas lebih dalam!

1. Transformasi dimulai ketika Google meluncurkan AI Overviews

AI Overviews (dok. Google Search)

Transformasi Google dari sekadar mesin pencari menjadi penyedia jawaban instan dimulai saat perusahaan memperkenalkan AI Overviews, fitur yang menampilkan rangkuman jawaban langsung di bagian teratas hasil pencarian. Berdasarkan laporan resmi situs Blog Google, fitur ini dirancang untuk membantu pengguna menemukan informasi lebih cepat tanpa perlu membuka banyak halaman. Meski efisien, perubahan tersebut secara perlahan mengubah kebiasaan pencarian pengguna menjadi lebih pasif dan bergantung pada hasil ringkasan otomatis.

Dampaknya pun mulai terasa di seluruh ekosistem web. Menurut analisis Search Engine Land, ketika AI Overviews muncul di hasil pencarian, tingkat klik menuju situs sumber menurun hingga 30 persen. Fenomena ini dikenal sebagai zero-click search, yakni kondisi di mana pengguna berhenti setelah membaca ringkasan jawaban tanpa melanjutkan untuk menelusuri konteks yang lebih dalam dari sumber aslinya.

Kondisi ini menjadi tantangan besar bagi penerbit konten dan situs berbasis informasi. Pihak yang selama ini mengandalkan trafik organik dari hasil pencarian kini kehilangan sebagian besar pembacanya. Berdasarkan laporan RAB2B, penurunan paling signifikan terjadi pada situs non-komersial yang berfokus pada penyebaran pengetahuan publik. Paradigma baru ini menandai perubahan besar dari internet yang sebelumnya mendorong eksplorasi menjadi internet yang hanya menyajikan jawaban instan bagi para pencari informasi.

2. Wikipedia jadi contoh nyata dampak AI Search

pergerakan data Pageviews yang dikeluarkan Wikipedia sejak September 2021 dan tampilan halaman yang direvisi sejak April 2025 (diff.wikimedia.org)

Kasus paling mencolok dari perubahan perilaku pengguna ini terjadi pada Wikipedia. Dalam laporan terbaru yang dirilis oleh Marshall Miller dari Wikimedia Foundation melalui situs Diff Wikimedia, terungkap bahwa jumlah kunjungan ke Wikipedia menurun sekitar 8 persen dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya. Setelah sistem deteksi bot diperbarui, diketahui bahwa sebagian besar lonjakan trafik sebelumnya ternyata berasal dari aktivitas bot yang sulit teridentifikasi, bukan dari pembaca manusia yang sesungguhnya.

Penurunan tersebut tidak terjadi secara mendadak. Miller menilai bahwa AI generatif dan media sosial berbasis video pendek seperti TikTok serta Instagram Reels turut membentuk pola konsumsi informasi yang baru. Generasi muda kini lebih memilih memperoleh pengetahuan melalui format visual yang cepat, menarik, dan praktis, ketimbang membaca artikel panjang di web terbuka seperti Wikipedia.

Meski demikian, Wikipedia belum sepenuhnya kehilangan perannya. Menurut Miller, konten ensiklopedia daring ini masih menjadi sumber data utama yang dimanfaatkan oleh berbagai model AI untuk melatih sistem kecerdasan buatan mereka. Namun, menurunnya jumlah kunjungan langsung dapat berimbas pada regenerasi kontributor dan pendanaan berbasis donasi, dua elemen penting yang menopang keberlangsungan Wikipedia. Seperti dilaporkan oleh Search Engine Journal, tantangan terbesar yang kini dihadapi Wikipedia bukanlah kehilangan relevansi, melainkan berkurangnya interaksi manusia yang selama ini menjaga dinamika dan kelestarian pengetahuannya.

3. Terjadi pergeseran struktur pencarian informasi di dunia digital

ilustrasi jendela halaman Wikipedia (unsplash.com/Luke Chesser)

Fenomena ini semakin menegaskan adanya pergeseran besar dalam struktur informasi di dunia digital. AI Search kini mampu merangkum beragam sumber sekaligus tanpa selalu menyertakan kredit yang jelas, sehingga publik perlahan kehilangan kebiasaan untuk menelusuri asal-usul informasi secara langsung. Dalam jangka panjang, hal ini berpotensi menciptakan apa yang bisa disebut sebagai “kekaburan pengetahuan,” di mana pengguna mengetahui banyak hal secara permukaan, tetapi jarang memeriksa akurasi maupun konteks sumbernya.

Dalam pernyataannya, Marshall Miller menegaskan bahwa perusahaan teknologi dan pengembang AI memiliki tanggung jawab moral untuk mendorong pengguna kembali ke sumber asli. Wikimedia sendiri tengah mengembangkan kerangka atribusi baru agar setiap konten yang dimanfaatkan oleh AI tetap menyertakan sumbernya dengan jelas dan transparan. Selain itu, Wikimedia membentuk dua tim khusus yang bertugas menjangkau pembaca muda serta merekrut relawan baru untuk terus memperkaya konten.

Menurut Miller, langkah ini diharapkan dapat menyeimbangkan kembali hubungan antara AI dan manusia dalam ekosistem pengetahuan terbuka. Ia menambahkan, “Ketika kamu mencari informasi online, carilah kutipan dan klik sumber aslinya. Bicaralah dengan orang-orang di sekitarmu tentang pentingnya pengetahuan yang dikurasi manusia” ujar Miller, mengutip TechCrunch Senin (21/10/2025).

4. Internet mulai kehilangan prinsip keterbukaannya

Google AI (ai.google)

Fenomena ini menjadi sinyal bahaya bahwa internet mulai kehilangan prinsip keterbukaannya. Situs-situs yang selama ini menjadi referensi tepercaya berpotensi kehilangan relevansi jika model AI tidak transparan dalam menyebutkan sumber informasi. Di sisi lain, integrasi AI Search juga membuka peluang kolaborasi baru, di mana platform seperti Wikipedia bisa bekerja sama dengan perusahaan teknologi untuk memastikan atribusi yang jelas dan kompensasi yang lebih adil bagi para penyedia konten.

Google sendiri membantah bahwa fitur AI Overviews secara langsung menyebabkan penurunan trafik ke situs sumber. Dalam pernyataannya di Blog Google, perusahaan menyebut bahwa sebagian besar pengguna tetap mengunjungi situs sumber untuk verifikasi tambahan. Namun, data lapangan menunjukkan tren sebaliknya. Pengguna semakin jarang melakukan klik lebih lanjut, terutama untuk pencarian bersifat informatif.

Tren Google AI Overviews memang membawa revolusi besar dalam cara manusia mengakses pengetahuan, tetapi juga menimbulkan dilema baru. Semakin cepat jawaban tersaji, semakin sedikit kesadaran pengguna terhadap sumber aslinya. Kasus Wikipedia hanyalah puncak gunung es dari perubahan besar yang tengah terjadi di ekosistem internet. Jika masyarakat terus bergantung pada ringkasan instan tanpa menelusuri sumber, kualitas pengetahuan digital berpotensi menurun secara perlahan. Oleh karena itu, penting bagi pengguna untuk tetap kritis, pengembang untuk transparan, dan situs sumber untuk terus memperkuat relevansinya di tengah derasnya arus informasi yang dihasilkan AI.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team