ilustrasi membuka Google Chrome (unsplash.com/Firmbee.com)
Meskipun OpenAI tidak menyebutkannya secara langsung, Atlas dibangun di atas Chromium, yakni proyek peramban open-source yang juga menjadi dasar Chrome dan Edge. Artinya, Atlas menggunakan teknologi yang sama untuk menampilkan halaman web dan menjalankan ekstensi, sehingga pengalaman browsing lebih stabil, cepat, dan kompatibel di banyak fitur web modern. Hal ini memungkinkan pengguna untuk langsung mengakses dan menggunakan ekstensi dari Chrome Web Store tanpa harus menginstal ulang atau melakukan konfigurasi tambahan.
Selain itu, pembaruan keamanan juga diterima secara rutin, sehingga risiko celah atau kerentanan dapat diminimalisasi. Kombinasi ini membuat Atlas terasa familiar bagi pengguna Chrome, tetapi menawarkan keunggulan tambahan berupa integrasi ChatGPT yang mendukung pengalaman browsing lebih cerdas dan efisien. Basis Chromium menjamin keamanan, stabilitas, dan fleksibilitas setara browser populer lainnya, sehingga mudah diterima baik oleh pengguna baru maupun profesional.
Kehadiran ChatGPT Atlas jelas bukan browser biasa. Ia menunjukkan potensi besar sebagai browser masa depan yang menggabungkan kecerdasan buatan dan kenyamanan browsing sehari-hari. Fitur-fitur seperti sidebar ChatGPT, Scrolling Tabs, pengaturan URL yang mudah, serta basis Chromium menjadi kombinasi menarik yang membuat ChatGPT Atlas berbeda dari Chrome. Bagi pengguna macOS, menjajal ChatGPT Atlas bisa menghadirkan pengalaman browsing lebih produktif dan menyenangkan.
Meski masih ada beberapa kekurangan, empat keunggulan utama ini sudah cukup memperlihatkan keseriusan OpenAI dalam menghadirkan browser modern. Apakah ini sudah saatnya ChatGPT Atlas siap menggeser posisi Chrome? Mari kita lihat saja!