ilustrasi tampilan debugging (Pexels.com/Pixabay)
Sejak kasus awal, istilah ‘bug’ ini menjadi lekat dengan dunia pemrograman dan rekayasa perangkat lunak. Proses untuk mencari dan menghilangkan kesalahan (bug) dalam kode program kemudian dikenal dengan istilah ‘debugging’. Aktivitas ini merupakan bagian penting dalam siklus pengembangan perangkat lunak untuk memastikan program berjalan dengan benar dan andal.
Proses debugging bisa menjadi pekerjaan yang rumit. Lantaran, teknisi harus paham seluk-beluk kode, hubungan antar komponen, serta membandingkan antara hasil yang diharapkan dengan kenyataan yang terjadi. Meskipun terdengar menantang, proses ini sangatlah penting karena kualitas, fungsionalitas, dan keandalan suatu perangkat lunak sangat bergantung pada seberapa efektif bug atau kesalahan bisa dihilangkan.
Fakta-fakta di atas membuktikan kalau asal kata bug di software memang berasal dari keberadaan serangga sungguhan. Namun, sebutan bug ini juga misinterpretasi di masyarakat terkait asal-usulnya. Salah satu mitos menyebut kalau istilah ini datang karena suara bising dari telepon yang mengaitkannya dengan kecoa, tapi hal tersebut tidak benar dan sudah dibantah.
Ada pula yang mengatakan kalau sebutan ini datang dari kata ‘bugbear’ dan ‘bugaboo’, yang artinya roh jahat atau hobgoblin membuat mesin bermasalah. Tetapi, sekali lagi kalau kisah dari etimologis ini tidak benar karena tidak punya bukti yang kuat terkait hubungan teknologi dengan mahluk mitos.