Listrik dan air merupakan kebutuhan dasar (basic needs) yang wajib dipenuhi oleh setiap individu, rumah tangga, hingga perusahaan teknologi berskala global. Tak mengherankan jika keduanya selalu tercantum dalam daftar biaya overhead yang tidak bisa dihindari, baik untuk mendukung aktivitas operasional sehari-hari maupun menjaga stabilitas sistem dan infrastruktur. Namun, pernahkah kamu membayangkan bahwa satu pertanyaan sederhana yang kamu ajukan ke ChatGPT ternyata bisa diukur dari seberapa sedikit air yang digunakan yakni hanya sekitar seperlima belas sendok teh saja?
Hal ini diungkapkan langsung oleh CEO OpenAI, Sam Altman, dalam sebuah tulisan di blog pribadinya yang membahas proyeksi masa depan kecerdasan buatan. Dalam narasinya, Sam Altman menyatakan bahwa rata-rata satu interaksi dengan ChatGPT hanya mengonsumsi sekitar 0,000085 galon air atau setara seperlimabelas sendok teh air. Sekilas terdengar remeh, tetapi justru membuka mata kita tentang sisi tersembunyi dari kebutuhan sumber daya dalam pengoperasian teknologi AI yang sudah menjadi bagian dari keseharian. Lantas, benarkah AI memang membutuhkan listrik dan air dalam jumlah signifikan? Kemudian, apakah klaim bahwa penggunaannya begitu efisien bisa dibenarkan? Mari kita telusuri lebih jauh.