Salah satu permasalahan yang kerap dihadapi oleh para data scientist adalah melimpahnya data tidak terstruktur yang kerap membuat mereka kesulitan dalam membuat keputusan berdasarkan data yang tersedia. Menurut laporan Forbes, sekitar 80 persen dari waktu harian data scientist dihabiskan untuk membersihkan data sebelum melakukan proses analisis data. Bisa dibayangkan, dengan waktu yang mereka alokasikan sebanyak itu, mereka harus bisa mencari cara untuk memangkas waktu mereka agar menghasilkan sebuah keputusan yang bermanfaat. Pendek kata, apabila data scientist memiliki data yang rapi, maka hasil analisisnya juga bakal rapi.
Melihat permasalahan tersebut, seorang data scientist perlu menerapkan skill khusus bertajuk data mapping. Dalam rangkaian tugas pekerjaan data scientist, data mapping menjadi langkah awal yang kunci dalam memastikan data yang digunakan dalam analisis adalah relevan, bersih, dan terstruktur dengan baik. Keterampilan ini membantu data scientist melakukan analisis yang efektif dan menghasilkan hasil akurat dan bermakna.