Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
A-Z Developing an Impactful App: Success Story from Kemenkes (Dokumentasi IDN Times)

Sejak Maret 2020 silam, sudah lebih dari 2 tahun Indonesia berperang melawan COVID-19. Pemerintah pun mengupayakan testing, tracing, dan treatment (3T) untuk menjaga stabilitas. Upaya lainnya datang dalam bentuk aplikasi digital besutan Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes), PeduliLindungi.

Turut hadir dalam perhelatan IDN Media Academy pada Rabu (6/4/2022), figur di balik pengembangan PeduliLindungi sekaligus Chief of Digital Transformation Office (DTO) di Kemenkes, Setiaji ST., M.SI., berbagi cerita mengenai aplikasi tersebut. Yuk, simak keseruannya!

1. Kisah Setiaji bergabung dengan Kemenkes dan terbentuknya DTO

Chief DTO Kemenkes, Setiaji, berbincang di IDN Media Academy (youtube.com/IDN Times)

Setiaji mengisahkan bagaimana ia bisa bergabung dengan Kemenkes. Berkilas balik, ia mengatakan bahwa Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengajaknya bergabung ke Kemenkes pada akhir 2020.

"Saya ditelepon oleh tim (Menkes) untuk bisa membantu Kemenkes mengakselerasi transformasi digital di Kemenkes," kata Setiaji.

Namun, saat itu, Setiaji yang masih jadi Kepala Lembaga Komunikasi dan Informasi Pemprov Jawa Barat mengatakan diskusi masih seputar bagaimana Jawa Barat bisa mengembangkan Pusat Informasi & Koordinasi COVID-19 Jawa Barat (Pikobar) dan mengintegrasikan beberapa fiturnya.

“Mirip PeduliLindungi, Pikobar adalah aplikasi yang mengintegrasikan kurang lebih 35 fitur, mulai dari tracing, pendaftaran vaksin, sampai diagnosis dan isolasi mandiri,” cerita Setiaji yang sempat menjadi Head of Jakarta Smart City pada 2014–2019.

Setelah diskusi panjang, akhirnya ia setuju bergabung dengan Kemenkes dan diberi lampu hijau oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. Saat bergabung ke Kemenkes, Setiaji harus ikut menghadapi puncak gelombang pertama COVID-19. Untuk merealisasikan transformasi digital, permasalahannya adalah bagaimana membentuk timnya?

Jadi, Setiaji mengacu pada dua figur, Kementerian Keuangan dengan yang memiliki Chief Technology Officer (CTO) dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan tim transformasi digitalnya.

"Itulah asal-usul DTO dan Menkes menunjuk saya sebagai Chief. Kemudian, Pusdatin dijadikan sekretariat untuk mendukung administrasi secara surat-menyurat dan anggaran."

2. Pengambilalihan PeduliLindungi

Editorial Team

Tonton lebih seru di