Cara Kerja Google Translate Menerjemahkan 134 Bahasa dengan Matematika

Google Translate sebagai salah satu kamus online sering digunakan oleh semua kalangan, baik pelajar maupun pekerja. Layanan yang dimiliki oleh Google ini memang sangat membantu untuk memberi informasi mengenai bahasa asing yang ingin kita ketahui. Meskipun belum terlalu sempurna, Google Translate bisa membantu meringankan pekerjaan manusia agar dapat mengartikan sebuah jurnal ataupun tugas.
Penggunaan Google Translate memang terbilang mudah. Tinggal masukkan tulisan bahasa asing yang ingin diartikan, maka akan terdeteksi bahasa apa tulisan tersebut. Kita juga bisa bebas memilih ingin diartikan ke dalam bahasa apa. Tapi, di balik kemudahan penggunaannya ini, tahukah kamu bahwa prosesnya tidak terlalu simpel? Bahkan cara kerja Google Translate menerjemahkan bahasa rupanya membutuhkan matematika di dalamnya! Lantas bagaimanakah cara kerja Google Translate menerjemahkan hingga 134 bahasa dengan menggunakan bantuan matematika? Yuk, disimak uraian berikut!
1. Awal mula Google Translate
Pada tahun 2006, Google Translate memulai sistem terjemahan berbasis frasa. Versi awal Google Translate ini, bekerja dengan mencocokkan pola. Saat pengguna memasukkan kalimat untuk diterjemahkan, sistem memecahnya menjadi bagian terpanjang yang pernah dilihat sebelumnya dan menyusunnya kembali dalam bahasa tujuan. Sayangnya, metode ini memiliki keterbatasan dalam hal akurasi dan pemahaman konteks.
Kemudian muncul terobosan baru dengan metode model transformer. Cara ini menggunakan matematika dalam prosesnya dan digunakan hingga saat ini. Walaupun dalam prosesnya juga masih terus berkembang.