Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Cara Mencegah Pencurian Data Pribadi (pexels.com/Nikita Belokhonov)
Cara Mencegah Pencurian Data Pribadi (pexels.com/Nikita Belokhonov)

Intinya sih...

  • Pentingnya meninjau laporan kartu kredit dan bank secara rutin untuk mencegah transaksi ilegal.
  • Membuat kata sandi yang panjang, rumit, dan unik untuk setiap akun online guna menghindari retasan program komputer atau peretas.
  • Berhati-hati saat membuka internet banking atau situs apa pun, serta berhati-hati dengan informasi sensitif di media sosial dan email.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Kita menggunakan data pribadi untuk melakukan berbagai tugas setiap hari, seperti mengakses rekening bank, kartu kredit, email, situs media sosial, dan akun lain yang dilindungi kata sandi. Meskipun data ini biasanya dienkripsi, bukan berarti data tersebut sepenuhnya aman. Faktanya, informasi pribadi dapat bocor dan dimanfaatkan untuk melakukan kejahatan.

Ketika informasi pribadimu dicuri, kamu bisa kehilangan semua uang tunai di rekening bank. Juga, kamu mungkin mendapatkan catatan kriminal, akses ilegal, atau riwayat pinjaman yang tidak pernah kamu lakukan.

Karena alasan ini, penting untuk mencegah potensi bencana ini. Berikut beberapa tip sederhana yang dapat membantumu mencegah pencurian data pribadi. 

1. Tinjau laporan kartu kredit dan bank secara teratur

ilustrasi memeriksa laporan rekening bank (freepik.com/our-team)

Penting untuk meninjau laporan kartu kredit dan bank secara rutin, karena seseorang yang mengetahui nomor kartu kredit atau informasi rekening bankmu dapat menggunakannya tanpa sepengetahuanmu. Transaksi ini dapat dengan mudah lolos tanpa kamu atau lembaga keuangan menyadarinya. 

Ketahui riwayat keuanganmu dan tindak lanjuti jika ada aktivitas yang tidak wajar. Penipuan finansial adalah jenis pencurian identitas yang paling umum.

2. Buat kata sandi berbeda untuk setiap akun

ilustrasi password (pexels.com/Miguel Á. Padriñán)

Kata sandi yang aman seharusnya panjang, rumit, dan unik. Yang tak kalah penting, buat kata sandi berbeda untuk setiap akun online. Saat membuat kata sandi, hindari menggunakan informasi yang berkaitan dengan identitas, seperti tanggal lahir atau bagian dari namamu.

Kata sandi yang terdiri dari setidaknya 15 karakter lebih sulit diretas oleh program komputer atau peretas. Selanjutnya, pilih pertanyaan yang hanya dapat dijawab olehmu, daripada informasi yang tersedia online seperti kode pos, tempat lahir, atau nama gadis ibu. 

3. Pastikan kamu berada di situs yang benar

ilustrasi browsing internet (unsplash.com/Firmbee.com)

Saat kamu ingin membuka internet banking atau situs apa pun, pastikan kamu berada di situs yang benar. Hati-hati dengan situs palsu karena ini seringkali menjadi media yang digunakan para penjahat untuk menjebakmu agar memberikan informasi pribadi.

Berhati-hatilah saat mengeklik tautan dalam pesan atau jendela pop-up. Jika suatu situs memintamu mengisi data pribadi, berhati-hatilah dan jangan sembarangan memberikan informasi apa pun.

4. Bersikap defensif terhadap informasi sensitif

ilustrasi laki-laki sedang membaca ulasan di internet (freepik.com/freepik)

Berhati-hatilah dengan apa yang kamu post di media sosial. Kamu mungkin secara tidak sengaja membagikan informasi sensitif atau membagikannya kepada audiens yang lebih luas dari yang kamu harapkan. Juga, jangan menaruh informasi sensitif di email, media sosial, atau pesan teks karena informasi di sini mudah bocor.

Sebelum memasukkan data sensitif, pastikan situs yang kamu maksud asli dan aman. Pastikan alamat web diawali dengan https dan menampilkan simbol gembok tertutup. 

5. Amankan dokumen

ilustrasi dokumen (pexels.com/Sam J)

Banyak orang memfoto dan mengunggah dokumen pribadi ke penyimpanan cloud agar dapat diakses kapan pun dibutuhkan. Namun, sebenarnya, tidak semua dokumen perlu diunggah secara online. Alih-alih diunggah, kenali mana saja dokumen yang seharusnya disimpan di brankas rumah.

6. Kunci HP

ilustrasi iPhone (unsplash.com/Faraz Arshad)

HP adalah sumber informasi pribadi yang sangat berharga. Di HP, terdapat email, media sosial, dan aplikasi lain. Ini berisi banyak data pribadi, termasuk semua kontak. Jika HP-mu hilang atau diambil orang, maka kamu akan menghadapi potensi penyalahgunaan identitas. 

Karena alasan ini, kamu perlu menggunakan metode otentikasi yang kuat untuk mengunci telepon. PIN empat digit tidak akan cukup, begitu pula pola gesek yang terlalu sederhana. Pilihan terbaik adalah autentikasi biometrik, seperti sidik jari atau pengenalan wajah, yang didukung oleh kode sandi yang kuat.

7. Pasang antiviurs

ilustrasi antivirus di HP (Freepik.com/Edaccor)

Setiap PC dan HP wajib dipasangi antivirus yang kuat, bahkan rangkaian keamanan lengkap. Beberapa rangkaian keamanan menyertakan perlindungan antipencurian untuk laptop; ada juga utilitas mandiri yang dapat mengunci laptop yang hilang atau dicuri.

Tidak berhenti di situ, instal juga VPN. VPN melindungi data saat dikirimkan melalui internet. Menggunakan VPN juga dapat membantu menyembunyikan alamat IP pribadimu, sehingga mencegah situs web mengidentifikasi lokasimu berdasarkan alamat tersebut.

Sederhana bukan cara mencegah pencurian data pribad? Jadi, pastikan kamu tidak melewatkan satu pun strategi ini!

Editorial Team