Selama masa pandemi penyakit virus corona baru (COVID-19) yang disebabkan oleh virus corona baru (SARS-CoV-2), mayoritas negara di dunia mengumandangkan penguncian wilayah (lockdown). Baru-baru ini, Jakarta memperpanjang lockdown dari 24 April hingga 22 Mei.
Agar tetap dapat menjalankan kegiatan dan berkomunikasi, masyarakat beralih ke teknologi video conference. Salah satu yang paling sering dipakai adalah aplikasi Zoom. Pada Maret 2020, Zoom mencatat 200 juta pengguna per harinya!
Namun, aplikasi temuan Eric Yuan asal Amerika Serikat ini memiliki beberapa kekurangan. Dari pembagian data tanpa izin ke Facebook, hingga terbaru, zoombombing. Zoombombing sama seperti photobomb, yaitu saat seseorang yang tidak diundang tiba-tiba nyelonong masuk ke pertemuan Zoom, sehingga pertemuan tersebut kacau.
Salah satu kasus zoombombing terjadi di Singapura. Dilansir oleh The Straits Times pada 10 April 2020, dua oknum tak diundang masuk ke satu "kelas virtual" Zoom dan mulai melontarkan komentar vulgar serta menunjukkan gambar tidak senonoh sehingga mengganggu beberapa siswa dan siswi Singapura yang masih duduk di kelas 8 (SMP 2).
Tidak ingin kejadian tersebut menimpamu? Inilah beberapa tip agar tidak terkena zoombombing.