Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
daniel-romero-MBm5AtVdiVY-unsplash.jpg
ilustrasi Windows 11 (Unsplash/Daniel Romero)

Intinya sih...

  • Menonaktifkan fast startup untuk mempercepat booting

  • Mengatur RAM virtual agar tidak memperlambat proses booting

  • Mematikan Windows Subsystem for Linux (WSL) jika tidak digunakan

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Waktu booting Windows yang lemot bisa membuat pengguna terus-terusan membuang waktu setiap kali menyalakan atau me-restart PC. Karenanya, tak heran jika kemudian banyak yang akhirnya malas mematikan PC dan memilih untuk menyalakannya selama berhari-hari, yang berakibat pada menurunnya performa PC itu sendiri. Kabar baiknya, masalah booting yang lambat ini sebenarnya bisa diatasi. Dengan mengutak-atik sejumlah pengaturan dan melakukan perubahan sederhana, proses menyalakan PC bisa jadi jauh lebih cepat. Berikut ulasan lengkapnya.

1. Menonaktifkan fast startup

Fitur fast startup di Windows 11 yang aktif secara default dan diklaim bisa mempercepat waktu booting dengan memuat sebagian data sebelum PC mati, justru sering jadi sumber masalah booting lemot. Untuk mengeceknya, buka Control Panel, klik Hardware and Sound, lalu pilih Power Options. Setelah itu klik “Choose what the power buttons do” dan pilih “Change settings that are currently unavailable”. Di bagian bawah, hilangkan centang pada “Turn on fast startup (recommended)” lalu pilih Save Changes. Jika ternyata sudah nonaktif, pengguna bisa mencoba mengaktifkan dan lihat mana yang bisa membuat proses booting jadi lebih cepat.

2. Mengatur RAM virtual

ilustrasi RAM virtual (dok. Microsoft)

Windows 11 bisa menggunakan sebagian kapasitas penyimpanan untuk dipakai sebagai RAM atau memori virtual. Ketika RAM fisik hampir penuh karena terlalu banyak aplikasi yang berjalan, Windows akan menaruh proses yang tidak sedang aktif ke memori virtual ini. Nah terkadang, pengaturan RAM virtual bisa berubah sendiri dan membuat proses booting jadi lambat. Untuk mengeceknya, klik kanan Start Menu lalu pilih System. Kemudian klik Advanced System Settings dan di bagian Performance, klik Settings. Pilih tab Advanced dan di bagian Virtual Memory, klik Change. Di dalamnya, pengguna tinggal mengatur besaran RAM virtual yang ingin dibuat. Disarankan untuk mengatur sebesar dua kali ukuran RAM fisik.

3. Mematikan Windows Subsystem for Linux (WSL)

Di Windows 11, ada fitur bernama Windows Subsystem for Linux (WSL) yang menyediakan terminal Linux yang lengkap sehingga memudahkan developer untuk menjalankan distro dan software Linux. Bagi pengguna yang tidak pernah menggunakan Linux, fitur ini sebenarnya tidak penting untuk diaktifkan dan karena WSL juga tidak aktif secara default, kecil kemungkinannya jika fitur ini jadi sumber masalah dari booting lemot. Namun sebagai langkah pengecekan, pengguna bisa memastikan WSL telah mati dengan cara mengetik “Windows Features” di Start Menu, pilih “Turn Windows Features On Or Off”, scroll kebawah sampai menemukan “Windows Subsystem for Linux”. Jika tercentang, hapus centangnya lalu restart PC.

4. Meng-update driver GPU

Windows 11 seri bermasalah dengan driver, yang berujung pada proses booting yang lemot. Untuk mengatasinya, pengguna bisa coba meng-upgrade driver GPU terlebih dahulu. Jika GPU-nya NVIDIA gunakan Nvidia App, untuk AMD gunakan AMD Software: Adrenalin Edition dan jika Intel pakai Intel Driver & Support Assistant. Setelah diperbarui, restart dan lihat apakah proses booting menjadi lebih cepat. Agar lebih maksimal lagi, pengguna juga bisa memeriksa apakah driver lain perlu di-update dan menginstal pembaruan Windows melalui Windows Update supaya Windows 11 tetap berjalan optimal.

5. Menonaktifkan aplikasi startup yang tidak diperlukan

ilustrasi aplikasi startup (dok. Microsoft)

Ketika Windows 11 terasa lemot tidak hanya ketika booting tapi juga setelah login dan sebelum benar‑benar bisa dipakai, penyebab utamanya sering kali adalah karena terlalu banyak aplikasi yang otomatis berjalan ketika startup. Banyak aplikasi langsung masuk daftar startup ketika dipasang atau diperbarui, sehingga semuanya ikut terbuka bersamaan dan membuat PC lemot sejak awal. Untuk mengatasinya, tekan Ctrl + Shift + Esc untuk membuka Task Manager, lalu buka tab Startup Apps dan nonaktifkan semua aplikasi startup yang tidak benar‑benar penting.

6. Berganti ke SSD (jika masih menggunakan HDD)

Menjalankan Windows 11 dari HDD biasanya membuat sistem terasa lemot di hampir semua aspek, tidak hanya ketika booting. HDD memang masih oke untuk menyimpan banyak file (terutama karena harganya murah), tapi untuk menyimpan file Windows, SSD lebih direkomendasikan karena bisa meningkatkan performa Windows dengan sangat signifikan. Uang yang dikeluarkan untuk membeli SSD mungkin lebih baik dialihkan sebagai dana tambahan untuk membeli PC baru, tapi efek upgrade SSD biasanya terasa seperti memiliki PC baru.

7. Lakukan reset total

Jika semua cara di atas sudah dilakukan tapi tidak juga membuat proses booting jadi lebih cepat, langkah paling aman adalah melakukan reset total. Di Windows 11, pengguna bisa mengaksesnya lewat Settings, pilih System, klik Recovery dan di bagian Reset This PC, pilih Reset PC. Di dalamnya, akan ada dua opsi yaitu Keep My Files yang artinya semua pengaturan dan aplikasi yang terinstal akan dihapus, namun file pribadi pengguna (diluar drive C) akan tetap tersimpan. Opsi kedua adalah Remove Everything yang akan menghapus semua file yang tersimpan di penyimpanan, termasuk file pribadi pengguna.

Demikian tadi ulasan mengenai beberapa cara mengatasi booting yang lemot di Windows 11. Semoga cara di atas bisa membantumu mengatasi masalah booting lemot yang terkadang sangat menguji kesabaran.

Editorial Team