Review atau ulasan menjadi salah satu elemen penting bagi para pelaku usaha. Pasalnya, review memang berisi pengalaman atau testimoni dari pelanggan yang telah menggunakan jasa serta membeli produk tertentu. Apabila sebuah perusahaan, toko online, dan layanan jasa lainnya memiliki review yang bagus, maka otomatis banyak orang lain yang akan tertarik untuk membeli sesuatu dari toko tersebut.
Berbeda dengan toko yang terisi penuh oleh komentar review yang jelek dan jarang mendapatkan bintang 5, mereka pasti sepi pelanggan karena busuk-busuknya sudah terekspos dari review yang ada. Bukan tanpa sebab, rupanya calon pelanggan lebih cenderung membeli sesuatu jika orang lain turut membeli dan menikmatinya.
Permasalahannya adalah banyak sekali review-review bagus yang palsu. Ini dilakukan demi mendongkrak penjualan dari toko yang bersangkutan, padahal yang dikatakan di review tersebut bohong.
Praktis, tak heran apabila banyak orang yang kena tipu dan mendapatkan barang yang zonk. Apalagi sekarang belanja online sedang marak-maraknya, kecewa dong kalau barangnya tidak sesuai ekspektasi di gambar.
Kendati begitu, tidak selamanya review palsu berisi komentar negatif. Ada pula pelaku yang justru menjelek-jelekkan sebuah toko karena persaingan usaha. Biasanya pelaku dari review palsu ini dibedakan menjadi 3 macam, yakni:
- Orang yang dibayar (atau diberikan barang gratis) oleh toko untuk menulis review bagus;
- Si penjual yang membuat banyak akun untuk memberikan review bagus di tokonya sendiri;
- Orang yang tidak pernah membeli dan mengunjungi toko, yang justru malah merugikan toko karena memberi review jelek tanpa dasar.
Maka dari itu, berikut beberapa cara untuk mengetahui mana saja review yang palsu. Jangan sampai mudah terkecoh oleh tukang bohong, survei saja mengatakan 84 persen calon pelanggan tidak tahu cara membedakan review yang palsu!