5 Contoh Penerapan Artificial Intelligence di Industri Pertanian

Dunia mungkin mengalami perlambatan sejak terjadinya pandemik beberapa tahun yang lalu, tetapi hal tersebut tidak menghentikan kemajuan teknologi menuju sesuatu yang lebih besar setiap harinya. Tak hanya sektor pembangunan dan industri jasa, pertanian pun kini mulai menerapkan teknologi agar lebih efisien dan efektif. Salah satu penerapan yang diharapkan ada di industri pertanian adalah artificial intelligence.
Artificial intelligence telah memberdayakan pertanian dengan alat dan metodologi yang efisien untuk dipraktikkan, sehingga meningkatkan tingkat potensi secara global. Pertanian telah mengalami revolusi berkat kekuatan AI. Eksplorasi AI ini telah membawa dampak besar terhadap cara kerja industri pangan dan pertanian. Teknologi tidak hanya mengubah cara petani memandang pangan, tetapi juga membuat konsumen sadar akan konsumsi mereka dan tingkat kualitas pangan.
AI telah membuat hidup lebih mudah melalui kesederhanaan berbasis data. Pertanian bukan lagi sebuah kondisi masa lalu yang penuh dengan ketertinggalan, justru kiprahnya semakin menunjukkan kecanggihannya. Konsep seperti pertanian dalam ruangan, pertanian vertikal, hidroponik selalu membuat kita penasaran tentang kemajuan seperti apa lagi yang bisa dicapai dalam pertanian melalui teknologi modern. Berikut ini merupakan lima contoh penerapan artificial intelligence di industri pertanian.
1. Penyerapan karbon
Penyerapan karbon adalah proses menangkap dan menyimpan karbon dioksida di atmosfer. Ini adalah salah satu metode untuk mengurangi jumlah karbon dioksida di atmosfer dengan tujuan mengurangi perubahan iklim global. Meskipun penting untuk menghilangkan karbon dioksida dari atmosfer melalui proses penyerapan, konversi lahan hutan menjadi lahan pertanian yang berlebihan telah mengurangi tingkat karbon tanah secara signifikan selama beberapa tahun terakhir.
Penyerapan karbon, juga dikenal sebagai Carbon Capture and Storage (CCS), memiliki banyak manfaat jika dilakukan. Manfaat-manfaat ini mengurangi kerusakan akibat perubahan iklim terhadap kesehatan manusia dan membantu menjaga kesuburan dan kesehatan tanah. Akumulasi karbon tanah mendorong agregasi partikel tanah, pelestarian air tanah, aktivitas mikroba, siklus unsur hara, dan proses primer tanah lainnya, sehingga meningkatkan kesuburan dan produktivitas tanah secara keseluruhan.