Setelah sekitar pertengahan tahun 2018 kemarin Facebook menjadi ramai diperbincangkan lantaran adanya isu pencurian data oleh Cambridge Analytica, kini kasus serupa kembali mencuat ke permukaan. Layanan jejaring sosial yang didirikan Mark Zuckerberg ini kembali menuai kontroversi sejak September 2018.
Di pertengahan September kemarin, Facebook mengumumkan bahwa sekitar 30 juta penggunanya menjadi korban. Informasi pribadi seperti nama, alamat email, nomor telepon, dan sederet data personal lainnya menjadi objek sasaran.