Jakarta, IDN Times - Sejak beberapa waktu belakangan, metaverse terus ramai menjadi pembicaraan warga dunia gegara Facebook mengubah nama perusahaannya menjadi Meta. Mereka juga mengumumkan siap fokus dan bakal mengguyur dana US$10 miliar atau setara Rp140 triliun untuk membangun Metaverse. Konon, metaverse diproyeksikan bisa mengubah cara manusia bersosialisasi, bekerja, dan menjalankan bisnis ke depan.
Metaverse sendiri sebenarnya belum ada. Metaverse baru ada dalam kepala dan imajinasi pengusaha-pengusaha visioner macam Mark Zuckenberg dan rekan-rekannya. Tetapi walau begitu, jika era itu benar-benar terwujud, tentu dipastikan bakal berpotensi mengubah bagaimana manusia menjalani hidup.
Metaverse memiliki definisi jaringan luas dari dunia virtual tiga dimensi yang bekerja secara real time, dan persisten, serta mendukung kesinambungan identitas, objek, sejarah, pembayaran, dan hak. Yang mana dunia itu dialami secara serempak oleh jumlah pengguna yang tidak terbatas.
Sementara definisi dari Facebook lain lagi, Metaverse adalah seperangkat ruang virtual yang dapat Anda ciptakan dan jelajahi dengan orang lain yang tidak berada di ruang fisik yang sama dengan Anda.
Masih bingung? Anda sudah nonton film Ready Player One, yang dibuat oleh Steven Spielberg? Itulah Metaverse. Atau jika Anda belum nonton film tersebut, bisa lihat game online Fortnite, atau Roblox. Itulah Metaverse. Nah, Metaverse itu seperti Roblox, di mana kalian memainkan sebuah avatar yang Anda ciptakan untuk hidup dan berinteraksi dengan avatar lain dalam sebuah dunia virtual.
Tapi, bedanya, alih-alih Anda memainkannya dengan melihat layar gadget Anda, di Metaverse perlu dimainkan dengan perangkat VR, yang membuat Anda benar-benar merasa ada di dalam dunia virtual tersebut.