Melansir The Verge, Google sedang mengembangkan Project Mariner, sebuah agen AI berbasis Gemini 2.0 yang bisa bekerja mandiri di internet. Agen AI ini dikemas dalam bentuk ekstensi Chrome yang mampu memahami tampilan website, formulir, kode dan gambar. Project Mariner disebut cukup menjanjikan setelah berhasil menyelesaikan 83,5 persen tugas web dalam pengujian WebVoyager. Kedepannya, Agen AI ini mungkin akan dapat membantu berbagai tugas seperti berbelanja online atau mengisi formulir.
Google juga mengembangkan Project Astra, asisten AI yang mampu berinteraksi secara realtime dengan input suara dan video. Konsep Project Astra mirip dengan Advanced Voice Mode di ChatGPT. Asisten AI ini mampu berkomunikasi dalam berbagai bahasa, mengakses Google Search, Lens, dan Maps secara langsung untuk memberikan bantuan yang lebih akurat. Project Astra juga dilengkapi memori hingga 10 menit interaksi dan kemampuan mengingat percakapan sebelumnya.
Selain itu ada Jules, agen AI yang dikhususkan untuk membantu pengembang software menyelesaikan masalah pemrograman. Jules mampu menganalisis kode, menemukan bug, dan mengusulkan perbaikan secara otomatis. Agen AI ini bekerja terintegrasi dengan GitHub, memudahkan pengembang melacak dan memperbaiki masalah dalam proyek mereka. Kemampuan ini menunjukkan potensi agen AI Gemini 2.0 dalam membantu pekerjaan yang membutuhkan keahlian teknis tinggi.
Para raksasa AI terus berlomba mengembangkan agen AI yang semakin mandiri, termasuk Google luncurkan Gemini 2.0 Flash. Menurut Google, 2025 akan menjadi tahun di mana kita mulai memiliki asisten dan karyawan AI yang dapat mengerjakan berbagai tugas secara otomatis. Namun, di balik kemudahan yang ditawarkan, kehadiran agen AI juga memunculkan kekhawatiran akan hilangnya berbagai lapangan pekerjaan secara masif. Menurut kamu, apakah kehadiran AI nantinya akan membantu pekerjaanmu atau malah mengambil alih pekerjaanmu?