Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi Veo 3.1
ilustrasi Veo 3.1 (x.com/@GoogleDeepMind)

Intinya sih...

  • Veo 3.1 menghasilkan visual dan audio yang lebih realistis

  • Veo 3.1 hadirkan pembaruan untuk tiga fitur Flow

  • Kemampuan editing baru di Flow

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Google baru saja meluncurkan model pembuat video AI terbarunya, yaitu Veo 3.1, yang membawa sejumlah peningkatan. Pembaruan ini dirilis bersamaan dengan peningkatan kapabilitas di Flow, alat pembuat film berbasis AI milik Google. Veo 3.1 menawarkan kualitas audio, kontrol naratif, dan tingkat realisme yang lebih baik.

Veo 3.1 diharapkan dapat memberikan lebih banyak kontrol kreatif bagi pengguna, dari amatir hingga profesional. Peningkatan ini juga hadir tidak lama setelah OpenAI merilis model videonya, Sora 2. Banyak yang menilai, Google rilis model video AI Veo 3.1 untuk saingi Sora 2. Berikut ini adalah detail fitur-fitur menarik yang dibawa oleh Veo 3.1 dan Flow.

1. Veo 3.1 menghasilkan visual dan audio yang lebih realistis

Veo 3.1 adalah versi state-of-the-art yang dibangun dari Veo 3, model yang diluncurkan Google pada Mei lalu. Model baru ini diklaim mampu menghasilkan tekstur dan memahami gaya sinematik dengan lebih baik.

Veo 3.1 memiliki pemahaman yang lebih dalam tentang narasi dan interaksi karakter, sehingga memberikan kontrol yang lebih presisi. Dilansir TechCrunch, model ini lebih patuh pada prompt untuk memastikan hasil video sesuai dengan deskripsi teks atau gambar yang diberikan. Veo 3.1 juga dapat menghasilkan video dalam format horizontal (16x9) dan vertikal (9x16).

Salah satu fitur utama yang ditingkatkan adalah integrasi audio yang lebih kaya dan native. Audio yang dihasilkan mencakup dialog alami hingga efek suara yang tersinkronisasi dengan visual. Sebelumnya, pengguna harus menambahkan audio secara manual setelah video dibuat, sehingga fitur ini sangat membantu.

Veo 3.1 dan Veo 3.1 Fast, versi model yang lebih ringan, tersedia dalam mode paid preview di Gemini API. Model ini juga dapat diakses melalui Gemini App, Flow, dan Vertex AI yang ditujukan untuk pelanggan bisnis. Menurut Google Developers Blog, model ini ditawarkan dengan harga yang sama dengan Veo 3.

2. Veo 3.1 hadirkan pembaruan untuk tiga fitur Flow

Selain soal kualitas video, Veo 3.1 juga menghadirkan peningkatan audio untuk alat filmmaking Google, Flow. Google membawa integrasi audio secara native ke tiga fitur utama Flow yang sudah dikenal para kreator. Integrasi ini memungkinkan pengguna mengatur narasi, tone, dan alur cerita langsung saat membuat video tanpa perlu proses editing audio terpisah di belakang.

Fitur pertama yang ditingkatkan adalah Ingredients to Video, yang kini dilengkapi kemampuan audio. Melalui fitur ini, pengguna bisa mengunggah hingga tiga gambar referensi untuk menentukan karakter, objek, atau gaya visual dalam adegan. Flow kemudian menciptakan adegan akhir yang sesuai dengan bayangan pengguna, lengkap dengan audio yang sinkron.

Selanjutnya, ada Frames to Video yang sangat berguna untuk membuat transisi sinematik yang mulus. Pengguna cukup menyediakan gambar awal dan gambar akhir dari sebuah adegan yang diinginkan. Veo 3.1 dan Flow akan menjembatani dua bingkai tersebut dengan klip video natural yang sudah disertai audio. Fitur ini sangat ideal untuk menciptakan efek transisi yang terlihat profesional, artistik, dan dramatis.

Fitur ketiga adalah Extend atau Scene Extension, yang memungkinkan pengguna membuat klip video lebih panjang secara berkelanjutan. Klip baru dihasilkan berdasarkan detik terakhir dari klip sebelumnya, sehingga menjaga kontinuitas visual dan audio. Berkat dukungan Veo 3.1, video kini dapat diperpanjang hingga satu menit lebih atau bahkan durasi yang lebih lama lagi, dilansir The Verge.

3. Kemampuan editing baru di Flow

Google juga memperkenalkan fitur pengeditan baru yang memberikan kontrol lebih detail dalam Flow. Pengguna kini dapat menyempurnakan adegan mereka tanpa perlu memulai ulang dari awal. Fitur ini penting mengingat ide-ide kreatif sering kali muncul selama proses pengeditan

Salah satu alat baru yang paling menarik adalah fitur Insert atau penyisipan. Fitur ini memungkinkan kreator menambahkan elemen atau objek baru apa pun ke dalam adegan sesuai imajinasi mereka. Hebatnya, Flow kini mampu mengatur detail kompleks seperti bayangan dan pencahayaan adegan. Jadinya, objek tambahan tersebut akan terlihat alami dan menyatu dengan klip video AI yang ada.

Fitur penting lain yang sedang dipersiapkan adalah Remove untuk menghapus objek atau karakter yang tidak diinginkan dari sebuah adegan. Google menjanjikan bahwa Flow akan merekonstruksi latar belakang adegan secara mulus. Fitur ini membuat objek yang dihapus seolah-olah memang tidak pernah ada sebelumnya di dalam video.

Sejak Flow diluncurkan lima bulan lalu, Google mencatat sudah ada lebih dari 275 juta video AI yang dihasilkan menggunakan berbagai generasi Veo. Kemampuan editing yang lebih presisi seperti Insert dan Remove diharapkan dapat membuat alur kerja kreator menjadi jauh lebih cepat dan efisien.

4. Ketersediaan model Veo 3.1

potongan video yang dihasilkan Veo 3.1 (x.com/@GoogleDeepMind)

Google rilis model video AI Veo 3.1 untuk saingi Sora 2 tidak hanya ditujukan bagi kreator individu di Flow. Melainkan juga dirancang untuk developer dan perusahaan besar (enterprise). Model ini kini dapat diakses melalui Gemini API dan Vertex AI, selain tersedia di aplikasi Gemini.

Beberapa kemampuan baru yang diperkenalkan hadir melalui Gemini API, seperti membuat video dari gambar referensi (Ingredients to video) dan memperpanjang klip (Scene extension). Sementara itu, fitur editing seperti Add object dan Remove object saat ini belum tersedia untuk developer melalui Gemini API. Google juga mengonfirmasi bahwa fitur perpanjangan adegan (Scene extension) akan segera hadir di Vertex AI, yang ditujukan untuk pelanggan enterprise.

Sebagai bagian dari komitmen terhadap AI yang bertanggung jawab, Google memastikan video yang dihasilkan menggunakan Veo 3.1 aman. Setiap klip akan otomatis di-watermark menggunakan teknologi SynthID, yang menyematkan pengenal tak terlihat sebagai tanda bahwa konten tersebut dibuat oleh AI. Google juga menerapkan filter keamanan di seluruh API untuk mengurangi risiko hak cipta dan privasi, memastikan kepatuhan bagi perusahaan yang menggunakannya. Nah, apakah kamu tertarik mencoba Veo 3.1 dari Google ini?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team