Roy Kosasih, President Director, IBM Indonesia (IDN Times/Misrohatun)
Jelang Indonesia Emas 2045, kita harus melakukan sesuatu untuk mencapai pertumbuhan ekonomi. Salah satunya dengan mendorong bidang teknologi industri melalui penerapan AI, khususnya generatif AI di berbagai sektor.
Roy menyebut ada tantangan bagi perusahaan yang mulai menerapkan AI, yakni banyaknya bias. Di sini IBM berusaha untuk memberikan solusi dengan platform IBM watsonx.
Apa yang ditawarkan IBM ini berbeda dengan penyedia layanan serupa, yang biasanya berbentuk perangkat lunak (software). Sementara watsonx adalah sebuah platform.
"Plaform ini akan mengolah data yang dimanipulasi secara transparan, bisa memberikan batasan sehingga akan sangat beretika, akurat dan bisa terlacak," kata Roy.
Sehingga, data yang dihasilkan menjadi akurat, terpercaya dan transparan. Perusahaan mengklaim bahwa mereka menjadi layanan terakurat di dunia dalam beberapa tahun terakhir karena kemampuannya yang bisa menghilangkan bias.
IBM hanya menyediakan solusi untuk perusahaan, bukan ranah privat, sehingga tidak menggunakan data publik. Saat mengolah data untuk suatu perusahaan, mereka hanya mengambil data di perusahaan tersebut, sehingga hasil AI dijanjikan tidak melenceng.
Ini tentu berbeda dengan konsep terbuka, di mana AI yang saat ini bisa digunakan secara bebas, semua informasinya diambil dari internet, sehingga tidak lagi ada batasan karena hasilnya juga bisa diberikan kepada pengguna lain.