Pernah dengar kasus selebriti Hollywood yang ponselnya kena hack sampai-sampai berbagai foto dan video pribadi mereka tersebar? Kasus itu bernama The Fappening. Itu salah satu contoh kalau mem-backup data itu penting banget, bukan sebaliknya. Apalagi, ponsel itu memang rentan terkena hack, jadi lebih baik data-data pribadi yang penting segera disimpan di hard disk dan dihapus dari ponsel.
Contoh lain bisa jadi karena keteledoran kita yang mengakibatkan hilangnya data. Dan urusan bisa jadi runyam kalau tidak ada cadangannya. Di Amerika ada banyak kasus seorang HRD rela mengirimkan data pribadi karyawan kepada seorang penipu. Malah, menurut data dari FBI, sejak 2013 ada lebih dari 7.000 serangan terjadi ke berbagai perusahaan dengan untuk mengambil data pribadi karyawan yang menyebabkan kerugian sampai 740 juta dolar AS.
Malah, biaya kerugian global rata-rata per data rahasia yang dicuri di tahun 2016 naik dari 154 juta dolar AS menjadi 158 juta dolar AS. Dan kebanyakan perusahaan tidak sadar kalau datanya sudah diretas oleh pihak luar sampai 140 hari lamanya.
Memang, seperti yang tertulis di situs World Backup Day: Satu kecelakaan kecil dapat menghancurkan semua hal penting yang Anda pedulikan.
Nah, jadi setelah tahu berbagai fakta tentang World Backup Day, apa kamu masih menganggap mem-backup data itu nggak penting?
Kalau saran penulis sih, lebih baik segera lakukan kebiasaan mem-backup data sebelum kamu menyesal nantinya. Jangan sampai kamu cuma menyimpan data skripsi yang lagi dikerjakan hanya di satu flashdisk aja, karena kalau sampai flashdisk-nya kena virus atau rusak, bisa-bisa pupus deh harapan kamu buat wisuda. So, backup deh data kamu sekarang juga!