iPhone Mahal tapi Kok Pelit RAM? Ini Jawabannya!

Sebelum melangkah lebih jauh, kita perlu mengartikan dengan tepat apa itu RAM dan apa yang dilakukannya. RAM (Random Access Memory) adalah jenis teknologi yang mengakses file yang tersimpan di komputer atau smartphone kamu. Tidak seperti memori hard drive, RAM tidak secara permanen menyimpan konten.

Namun, RAM bertanggung jawab untuk membaca konten saat sistem membutuhkannya. Semakin banyak RAM yang dimiliki suatu perangkat, semakin banyak pula kemampuan yang ia miliki - tetapi tidak harus lebih cepat.

Karena smartphone adalah perangkat dengan ukuran terbatas, ada sedikit perbedaan antara bagaimana RAM digunakan di smartphone dengan bagaimana penggunaannya pada komputer. Pada akhirnya, tujuan keseluruhan pada dasarnya sama: mengirimkan instruksi dan data ke prosesor sehingga dapat diproses, mengurangi waktu buka dan memungkinkan kita untuk berpindah dari satu aplikasi ke aplikasi lainnya dengan cepat dan tanpa gangguan.

Sehingga akhirnya, RAM tidak bingung dengan kapasitas penyimpanan telepon. Penyimpanan internal dan eksternal akan selalu lebih tinggi daripada RAM, seperti 16, 32, 64, dan 128 GB. Saat ini, smartphone seperti One Plus 5T hadir dengan RAM hingga 6 GB.

Sejak awal, Android dirancang untuk mendukung berbagai jenis prosesor, berbagai produsen dan banyak konfigurasi perangkat keras yang berbeda. Untuk menyiasati ini, aplikasi Android selalu berjalan di platform Java.

Java terkenal karena mesin virtualnya yang bagus: kamu dapat menulis aplikasi satu kali di Java dan kemudian mesin virtual "menerjemahkan" kode tersebut saat runtime untuk bekerja pada sistem apa pun yang ada di dalamnya. Alih-alih menulis ulang dan mengkompilasi ulang kode itu, mesin virtual Java menanganinya untuk kamu.

Tetapi hal ini ada konsekuensinya. Mesin virtual Java sangat kompleks dan membutuhkan banyak RAM, tidak hanya untuk mengelola proses sebenarnya dari mesin virtual itu sendiri, tetapi juga untuk menahan kode Java asli untuk aplikasi apa pun yang sedang dijalankan ditambah kode yang diterjemahkan yang benar-benar dijalankan oleh sistem.

Di satu sisi, mesin virtual di Android telah meningkat selama bertahun-tahun dan tidak memerlukan RAM sebanyak dulu lagi. Di sisi lain, aplikasi Android menjadi lebih dan lebih maju dan dengan demikian membutuhkan lebih banyak RAM untuk beroperasi. RAM juga dibutuhkan untuk proses latar belakang, yang umum dilakukan di aplikasi Android.

Apple memberikan kontrol lebih besar atas keseluruhan ekosistem iOS. Jika kamu ingin menggunakan iOS, maka kamu hanya memiliki satu opsi untuk ponsel yakni hanya iPhone. Jika kamu ingin membuat aplikasi iOS, maka kamu harus menggunakan alat-alat dari Apple dan melakukannya dengan cara Apple. Apple memiliki aturan yang ketat untuk produknya.

Walaupun begitu, ada banyak manfaat dari regulasi ini. Karena Apple tahu persis spesifikasi setiap perangkat sistem operasinya, Apple akan membuat keputusan dengan desain yang sesuai. Misalnya, Android perlu mendukung beberapa jenis prosesor, iOS selalu berjalan pada perangkat keras berbasis ARM.

Dengan demikian, iOS tidak memerlukan mesin virtual dengan terjemahan seperti Android. Semua aplikasi dikompilasi ke kode asli, dan kode tersebut dijalankan langsung di perangkat keras. Tidak perlu mesin virtual berarti RAM secara signifikan lebih sedikit digunakan secara keseluruhan.

Selain itu, iOS memiliki pendekatan yang berbeda untuk manajemen memori. Sedangkan memori Android ditangani oleh sistem operasi, memori iOS ditangani oleh aplikasi itu sendiri. Alih-alih membiarkan aplikasi mengambil RAM sebanyak yang mereka inginkan dan membebaskannya saat tidak lagi digunakan, aplikasi iOS mengalokasikan dan mengalokasikan memori secara otomatis sesuai kebutuhan.

Singkatnya, walaupun iPhone memiliki RAM yang lebih sedikit tidak berarti mereka memiliki kinerja yang lebih buruk. iOS memiliki pendekatan berbeda untuk manajemen memori karena tidak bergantung pada mesin virtual seperti Android.