ilustrasi ChatGPT (unsplash.com/ Zac Wolff)
Terlepas dari permasalahan ChatGPT dengan privasi data di Italia, dunia AI atau kecerdasan buatan sendiri memang tengah mendapat sorotan. Beberapa pihak meminta perusahaan teknologi AI untuk sedikit mengerem penelitian terhadap AI, salah satunya adalah Elon Musk.
Lewat sebuah surat terbuka, Musk dan beberapa figur penting menandatangi surat yang isinya meminta mengerem penelitian terhadap AI. Terutama model AI yang lebih canggih dibanding GPT-4. Menurut surat terbuka tersebut, alasannya adalah potensi bahaya untuk manusia dan masyarakat yang lebih besar jika penelitian AI terus dilanjutkan dengan kecepatan seperti sekarang.
Meski surat terbuka tersebut mendapat kritik karena tak ada sistem verifikasi yang andal untuk mengetahui kebenaran figur besar yang menandatanganinya, potensi bahaya AI terhadap manusia memang nyata adanya. Mulai dari potensi kebocoran data seperti yang terjadi dengan ChatGPT beberapa waktu lalu hingga potensi hilangnya pekerjaan bagi manusia.
Goldman Sach sendiri memprediksi AI akan mengancam 300 juta lapangan pekerjaan. Jika tak ada rencana yang matang untuk mengatasinya, kemajuan AI berarti akan semakin meminggirkan manusia.