Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi aplikasi Canva
ilustrasi aplikasi Canva (pexels.com/Jonathan Borba)

Intinya sih...

  • Menggunakan terlalu banyak font dalam satu desain, membuat tampilan berantakan dan sulit dibaca. Batasi penggunaan font hanya 2-3 jenis untuk tampilan yang lebih rapi dan profesional.

  • Memilih warna tanpa mempertimbangkan kontras dapat membuat informasi sulit terbaca. Gunakan kombinasi warna yang saling melengkapi untuk desain yang kuat dan tegas.

  • Mengandalkan template tanpa mengedit secara kreatif membuat desain menjadi generik. Modifikasi beberapa elemen untuk memberikan identitas unik pada desain.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Mendesain di Canva memang terlihat mudah, tetapi ada banyak detail yang sering terlewat oleh pemula. Platform ini menyediakan ratusan fitur, template, dan elemen visual yang bisa dioptimalkan dengan baik. Namun, pengguna baru biasanya hanya memanfaatkan fitur dasar tanpa memahami prinsip desain. Hal ini menyebabkan tampilan kurang profesional dan cepat membosankan. Padahal, dengan sedikit perhatian tambahan, hasil desain bisa naik level.

Kesalahan-kesalahan kecil sering kali berdampak besar pada persepsi audiens. Desain yang gak rapi memberikan kesan kurang serius dan gak kompeten. Terlebih jika digunakan untuk kebutuhan bisnis, branding, atau edukasi. Maka sangat penting mengetahui kesalahan dasar sebelum mulai berimprovisasi. Yuk, simak enam kesalahan yang paling sering ditemui!

1. Menggunakan terlalu banyak font dalam satu desain

ilustrasi aplikasi Canva (pexels.com/Kevin Williams)

Salah satu kesalahan paling umum yang dilakukan pemula adalah memasukkan banyak font berbeda. Mereka merasa desain akan semakin keren jika tampil variatif dan ekspresif. Padahal, penggunaan font berlebihan justru membuat desain terlihat berantakan. Penonton sulit menangkap informasi karena tampilannya kehilangan fokus visual. Font yang terlalu banyak juga mengganggu hierarki teks.

Pembatasan font sebenarnya bertujuan agar desain tetap harmonis dan mudah dibaca. Idealnya, gunakan hanya dua hingga tiga jenis font dalam satu desain. Kombinasikan judiciously antara heading, subheading, dan body text. Dengan cara ini, tampilan lebih rapi dan profesional. Audiens pun lebih mudah memahami struktur informasi yang ingin disampaikan.

2. Memilih warna tanpa mempertimbangkan kontras

ilustrasi aplikasi Canva (pexels.com/Viridiana Rivera)

Pemula sering gak memahami pentingnya kontras warna dalam desain. Mereka hanya memilih warna favorit tanpa melihat keterbacaan teks. Akibatnya, tulisan yang seharusnya menjadi highlight malah tenggelam dan sulit dibaca. Warna latar dan warna font yang serupa membuat informasi terlihat kurang jelas. Padahal kontras merupakan salah satu prinsip desain visual terpenting.

Untuk menghindari kesalahan ini, gunakan kombinasi warna yang saling melengkapi. Canva menyediakan palet warna otomatis yang memudahkan penentuan tone. Kamu juga bisa menggunakan fitur eyedropper untuk mencocokkan warna brand. Dengan kontras yang tepat, desain terlihat kuat dan tegas. Informasi utama pun langsung mencuri perhatian penonton.

3. Mengandalkan template tanpa mengedit secara kreatif

ilustrasi aplikasi canva (pexels.com/Viridiana Rivera)

Canva menyediakan banyak template menarik yang siap pakai. Tapi, pemula sering menggunakan template secara mentah. Mereka hanya mengubah teks tanpa menyesuaikan elemen visual lainnya. Hasilnya, desain menjadi generik dan mudah dikenali orang lain. Bahkan, ada risiko desain terlihat pasaran karena terlalu banyak orang memakai template yang sama. Padahal platform ini dirancang untuk memudahkan personalisasi.

Mengedit template gak harus rumit, cukup modifikasi beberapa elemen saja. Ubah kombinasi warna, ganti font, tambahkan ikon baru, atau atur ulang layout. Sentuhan kecil bisa memberikan identitas unik pada desain. Kreativitas ini membuat desain terasa lebih hidup dan berbeda. Dengan begitu, kamu gak akan terlihat seperti pemula lagi.

4. Menempatkan elemen secara gak sejajar

ilustrasi aplikasi canva (pexels.com/Châu Thông Phan)

Kesalahan yang sering luput diperhatikan adalah kegakselarasan elemen. Banyak pemula menempatkan teks, gambar, dan ikon secara sembarangan tanpa mengikuti grid. Hal ini menyebabkan desain terlihat miring dan gak rapi. Audiens akan merasa desainnya kurang nyaman dilihat. Padahal Canva menyediakan guides otomatis yang mudah digunakan.

Gunakan fitur align untuk memastikan elemen berada di posisi tepat. Kamu bisa menyelaraskan ke kiri, tengah, atau kanan sesuai kebutuhan. Jangan lupa gunakan fitur spacing untuk mengatur jarak antar elemen. Dengan begitu, desain terlihat proporsional dan lebih profesional. Sekalipun desain sederhana, penataannya memengaruhi keseluruhan estetika.

5. Menggunakan gambar dengan resolusi rendah

ilustrasi aplikasi canva (pexels.com/Ron Lach)

Pemula sering asal memasukkan gambar yang mudah ditemukan tanpa memerhatikan kualitasnya. Gambar resolusi rendah menyebabkan tampilan pecah, buram, dan gak enak dilihat. Ini membuat desain kehilangan kredibilitas, terutama untuk kebutuhan presentasi atau marketing. Padahal Canva memiliki library gambar berkualitas tinggi yang bisa digunakan. Kamu hanya perlu memilih kategori yang tepat.

Jika ingin menggunakan gambar sendiri, pastikan resolusinya tinggi. Format PNG atau JPG berukuran besar sangat ideal untuk tampilan digital. Selain itu, perhatikan cropping agar framing terlihat estetis. Jangan lupa gunakan fitur adjust untuk meningkatkan ketajaman. Semakin jernih visualnya, semakin profesional kesan desainmu.

6. Menambahkan elemen dekorasi secara berlebihan

ilustrasi membuat desain canva (pexels.com/Jonathan Borba)

Pemula sering bersemangat memasukkan banyak ikon, shape, dan illustrasi ke dalam desain. Mereka merasa desain akan terlihat lebih penuh dan menarik. Padahal, elemen yang terlalu padat justru mengganggu fokus utama. Ruang kosong atau white space sangat penting untuk memberikan napas pada tampilan. Tanpa white space, desain terasa sesak dan melelahkan.

Untuk memperbaiki hal ini, tentukan satu titik fokus yang akan kamu tonjolkan. Jangan menambahkan elemen hanya karena tersedia di library. Pastikan setiap elemen memiliki tujuan visual atau informasi. Kurangi kompleksitas dan berikan ruang agar mata penonton beristirahat. Dengan begitu, desainmu terlihat lebih matang dan elegan.

Menyadari kesalahan desain adalah langkah awal untuk meningkatkan kualitas hasil karya. Canva memiliki fitur yang memudahkan siapa saja, tetapi pengguna perlu memahami prinsip visual terlebih dahulu. Dengan menghindari enam kesalahan umum tadi, desain akan terlihat lebih profesional dan menarik. Audiens pun lebih mudah menangkap pesan yang disampaikan. Jangan ragu bereksperimen dan belajar dari referensi.

Semakin sering kamu mendesain, semakin cepat kemampuan berkembang. Canva menyediakan banyak tools yang bisa dieksplorasi untuk menciptakan ciri khas. Perhatikan hierarki, kontras, layout, dan konsistensi visual. Dengan latihan teratur, kamu bisa menghasilkan desain yang kuat dan memorable. Jadikan kreativitasmu sebagai kekuatan utama dalam setiap karya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team