ilustrasi logo TikTok. (unsplash.com/Solen Feyissa)
Melansir CNN, tagar "TikTok refugee" di RedNote melejit dengan 250 juta tayangan dan 5,5 juta komentar. Dalam dua hari saja lebih dari 700 ribu pengguna baru AS bergabung ke platform ini. Banyak kreator TikTok aktif mempromosikan RedNote sebagai platform alternatif dan mengajak pengikut mereka untuk bermigrasi.
RedNote masih beroperasi utamanya dalam bahasa Mandarin. Platform ini bahkan belum memiliki nama resmi dalam bahasa Inggris. Nama '"RedNote" sendiri merupakan adaptasi informal dari nama Mandarinnya, "Xiaohongshu". Para pengguna baru AS saat ini mengandalkan alat penerjemah untuk bernavigasi dan berinteraksi dengan konten di platform. Menariknya, keterbatasan bahasa ini tidak menghalangi antusiasme pengguna baru
Pengguna baru AS memiliki beragam alasan bergabung ke RedNote. Mengutip Wired, sebagian pengguna menyatakan bergabung sebagai bentuk protes terhadap keputusan pemerintah AS.
"Saya lebih memilih menatap bahasa yang tidak saya pahami daripada menggunakan media sosial milik Mark Zuckerberg," tulis salah satu pengguna dalam videonya yang viral, dilansir Wired.
Ruang obrolan audio langsung menjadi tempat interaksi populer antara pengguna China dan AS. Salah satu ruang obrolan berhasil menarik 30 ribu pendengar. Pengguna dari kedua negara saling berdisuksi mengenai masyarakat mereka dan mengklarifikasi berbagai stereotip. Interaksi antar budaya di RedNote ini cukup menarik mengingat hubungan AS-China yang cederung diwarnai ketegangan.