ilustrasi lari (pexels.com/Nathan Cowley)
Saya memang merasa ada yang berbeda. Begitu masuk ke aplikasi Strava, tampilannya terlihat lebih segar dan intuitif. Saya tidak perlu lagi bingung memilih jenis olahraga atau bolak-balik layar hanya untuk melihat peta dan statistik—semuanya sudah muncul dalam satu tampilan yang rapi.
Saat mulai berlari, saya langsung merasakan bedanya. Detail peta terlihat lebih tajam berkat Map Rendering Engine (MRE) terbaru. Rutenya jadi lebih mudah dipantau, apalagi kalau ingin mengeksplor jalan baru.
Di tengah lari, saya sempat mencoba fitur Segments. Rasanya seru karena bisa langsung tahu posisi saya di lintasan tertentu, bahkan melihat progres real-time melalui Live Segments.
Yang paling membantu menurut saya adalah fitur real-time splits. Setiap kali menempuh jarak tertentu, waktu tempuh langsung muncul, membuat saya sadar kapan harus mempercepat atau menjaga tempo. Jadi latihan terasa lebih terarah, bukan sekadar berlari tanpa tujuan.
Saya juga penasaran dengan fitur Live Laps. Bayangkan saja, kita bisa menandai lap secara otomatis selama latihan tanpa repot pencet-pencet tombol. Rasanya pengalaman olahraga pakai Strava bakal makin lengkap.
Buat saya, pembaruan ini membuat Strava terasa bukan hanya aplikasi, tapi teman latihan yang selalu siap menemani dan mengarahkan.