Model interpretability (interpretabilitas model) dan model accuracy (akurasi model) selalu menjadi topik menarik di kalangan pemerhati data science dan kecerdasan buatan. Perdebatan ini sering kali menghadirkan dilema, terutama dalam menyeimbangkan antara transparansi dan performa pada model machine learning.
Model yang punya akurasi tinggi tetapi sulit diinterpretasikan ibarat seperti jet canggih bak sistem autopilot penuh, tetapi sulit dipahami oleh pilot biasa. Sebaliknya, model yang kaya akan interpretasi layaknya pesawat konvensional yang bisa dikendalikan dengan cara manual, tetapi mungkin tidak seefisien model yang lebih kompleks.
Model yang sangat akurat sering kali beroperasi sebagai black box, di mana alur keputusan dan prosesnya sulit ditelusuri. Sementara itu, model yang lebih mudah diinterpretasikan cenderung memiliki keterbatasan dalam menangkap pola kompleks dalam data, sehingga akurasinya tidak setinggi model yang lebih canggih. Di sisi lain, transparansi yang ditawarkan model interpretable membuatnya lebih dapat dipercaya dan mudah dipahami oleh pengguna, terutama dalam pengambilan keputusan yang memerlukan justifikasi yang jelas.
Pertanyaannya, apakah kamu harus memilih salah satu dan mengorbankan yang lain? Mari telusuri dan bahas lebih dalam!