Dunia teknologi dibikin heboh oleh jadirnya asisten AI bernama DeepSeek R1 pada Januari 2024. Model AI buatan perusahaan asal Hangzhou, China, ini menarik perhatian setelah mengklaim hanya membutuhkan biaya 6 juta dolar AS (sekitar Rp97,6 miliar) dalam proses pelatihannya. Angka tersebut jauh lebih rendah dibandingkan GPT-4 milik OpenAI yang memakan biaya sekitar 100 juta dolar AS (sekitar Rp1,6 triliun). DeepSeek R1 bahkan berhasil menduduki peringkat teratas di Apple App Store berbagai negara termasuk AS.
Namun, kesuksesan DeepSeek tak berlangsung mulus. Beberapa negara mulai melarang penggunaan AI buatan China ini karena kekhawatiran terkait privasi dan keamanan data. Beberapa pihak khawatir data mereka akan dimanfaatkan pemerintah China. Pasalnya, hukum setempat mewajibkan organisasi berbagi data dengan intelijen pemerintah jika diminta. Berikut lima negara yang telah melarang penggunaan DeepSeek!