Perhatiannya tak sekadar tentang bagaimana respons yang diberikan oleh chatbot-nya, tapi juga informasi yang disampaikan. Tech co mencoba melemparkan beberapa pertanyaan dan perintah kepada Bard dan ChatGPT. Hasilnya, kedua AI ini memiliki keunggulan dalam topik tertentu.
Bard dianggap lebih 'sensitif' sebagai artificial intelligence. Alat dari Google ini cenderung memberikan jawaban dalam bentuk obrolan yang lebih 'hidup' karena dapat menunjukkan antusiasme dan emosi. Bard juga cenderung memberikan side-info yang relevan pada setiap pertanyaan yang dilontarkan oleh pengguna. Contohnya dapat dilihat pada gambar di bawah.
ilustrasi Google Bard vs ChatGPT (dok. Google Bard | ChatGPT)
Sementara itu, ChatGPT memberikan respons lebih kaku dan tekstual. Meski demikian, AI ini unggul dalam hal elaborasi ide. Misalnya, saat memberikan judul artikel, ChatGPT mampu menghasilkan opsi yang lebih kreatif. Di samping itu, AI ini juga unggul saat diminta membuat ringkasan, mengambil kesimpulan, dan mengetahui inti dari sebuah bacaan. Untuk contoh pembandingnya, cek pada gambar di bawah, ya.
ilustrasi perbandingan Bard vs ChatGPT (dok. Bard | ChatGPT)
Selain itu, terdapat perbedaan terkait bagaimana ChatGPT dan Bard menjawab simple language logic. Dari percobaan yang dilakukan, ChatGPT mampu memberikan jawaban lebih tepat daripada Bard.
ilustrasi Bard vs ChatGPT (dok. Bard| ChatGPT)
Lalu, bagaimana dengan pengambilan fakta? Keduanya memiliki kemampuan yang serupa. Saat tidak mengetahui jawabannya, baik ChatGPT maupun Bard, sama-sama menjelaskan informasi lain yang masih relevan.