Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi pekerjaan baru di era AI untuk fresh graduate tanpa skill coding
ilustrasi pekerjaan baru di era AI untuk fresh graduate tanpa skill coding (freepik.com/Frolopiaton Palm)

Intinya sih...

  • AI Product Manager: Memandu pengembangan produk berbasis AI dari konsep hingga peluncuran, membutuhkan ketajaman bisnis, komunikasi, riset pengguna, dan manajemen proyek.

  • AI Prompt Engineer: Menulis perintah untuk model bahasa besar seperti ChatGPT agar menghasilkan output yang relevan dan berkualitas tanpa harus bisa coding.

  • AI Marketing Specialist: Menggunakan teknologi AI untuk menganalisis data, menulis konten, mengelola kampanye, serta memahami perilaku konsumen dalam dunia pemasaran modern.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Banyak fresh graduate yang mungkin merasa khawatir tak bisa bersaing di era kecerdasan buatan (AI) karena tidak punya skill coding. Padahal, kenyataannya tidak semua pekerjaan di bidang AI menuntut kamu jadi ahli pemrograman. Kamu bisa mulai dengan memahami bahasa AI, bukan kodenya, tapi konsep dasarnya, lalu bereksperimenlah dengan berbagai tools AI populer seperti Gemini, ChatGPT, Perplexity, dan DeepSeek untuk mengenal cara kerja teknologi ini lebih dekat.

Setelah kamu mulai memahami dasar-dasar AI, saatnya melihat peluang karier yang bisa kamu tekuni! Jika kamu fresh graduate dan tertarik dengan dunia AI tapi bukan dari jurusan IT, jangan khawatir! Ada banyak profesi di bidang AI yang justru membutuhkan kemampuan berpikir kritis, komunikasi, dan kreativitas, bukan hanya menulis baris kode. Untuk kamu yang baru lulus, berikut tujuh profesi di era AI yang cocok buat kamu yang ingin memulai karier tanpa harus bisa coding!

1. AI Product Manager

ilustrasi seseorang bekerja sebagai AI Product Manager (freepik.com/Frolopiaton Palm)

Seorang AI Product Manager menjembatani kesenjangan antara tim teknologi dan pengguna. Mereka memandu pengembangan produk berbasis AI dari konsep hingga peluncuran agar sesuai kebutuhan pasar dan mudah digunakan. Skill yang dibutuhkan mencakup ketajaman bisnis, komunikasi, riset pengguna, dan manajemen proyek. Kamu juga perlu memahami dasar-dasar kemampuan AI agar bisa menentukan arah pengembangan produk dengan tepat. Fokus utama profesi ini adalah pada visi, strategi, dan kolaborasi, bukan pemrograman.

2. AI Prompt Engineer

ilustrasi seseorang bekerja sebagai AI Prompt Engineer (freepik.com/Frolopiaton Palm)

Profesi ini sedang naik daun karena menjadi penerjemah antara manusia dan mesin. AI Prompt Engineer bertugas menulis perintah (prompt) untuk model bahasa besar seperti ChatGPT agar menghasilkan output yang relevan dan berkualitas. Keterampilan yang dibutuhkan adalah kemampuan menulis, berpikir logis, dan bereksperimen secara kreatif. Kamu tak perlu bisa coding, tapi perlu memahami bagaimana AI merespons instruksi dengan efektif. Latih kemampuanmu dengan membuat berbagai prompt di tools seperti ChatGPT, Claude, atau Gemini, lalu bangun portofolio hasil karyamu sendiri sebagai bukti keahlianmu di dunia AI.

3. AI Marketing Specialist

ilustrasi seseorang bekerja sebagai AI Marketing Specialist (freepik.com/tirachardz)

Di dunia pemasaran modern, AI jadi senjata ampuh untuk menganalisis data dan menciptakan strategi yang lebih tepat sasaran. AI Marketing Specialist menggunakan teknologi seperti Machine Learning dan Generative AI untuk menulis konten, mengelola kampanye, serta memahami perilaku konsumen. Skill yang dibutuhkan antara lain pengetahuan digital marketing, kemampuan analisis data, dan kreativitas tinggi. Kamu bisa mulai belajar lewat tools populer seperti Jasper, HubSpot AI, dan Notion AI. Pahami bagaimana menggabungkan kreativitas dengan data agar strategi marketing kamu makin efektif dan berdampak besar.

4. AI Content Creator/AI Content Editor

ilustrasi seseorang bekerja sebagai AI Content Creator (freepik.com/Frolopiaton Palm)

Profesi ini cocok buat kamu yang suka menulis atau membuat konten kreatif. Sebagai AI Content Creator, kamu bisa menggunakan berbagai tools AI untuk menulis artikel, membuat caption, atau menghasilkan ide kampanye. Sementara itu, AI Content Editor berperan penting untuk memeriksa hasil konten AI agar bebas dari kesalahan, bias, atau fakta yang tidak akurat. Kamu harus punya kemampuan riset, editing, dan kepekaan terhadap kualitas tulisan. Profesi ini memadukan kreativitas manusia dan efisiensi mesin secara seimbang.

5. AI UX/UI Designer

ilustrasi seseorang bekerja sebagai AI UX/UI Designer (freepik.com/freepik)

Meski AI bisa menciptakan desain secara otomatis, tetap dibutuhkan sentuhan manusia untuk memastikan pengalaman pengguna terasa nyaman dan menarik. Seorang AI UX/UI Designer bertugas menciptakan tampilan serta interaksi aplikasi AI agar mudah digunakan oleh siapa pun. Kamu perlu memahami psikologi pengguna, tata letak visual, dan prinsip desain interaktif. Dalam dunia yang semakin terotomatisasi, kemampuan empati dan desain yang human-centered justru jadi nilai tambah besar. Jadi, kamu tak perlu khawatir, AI justru butuh sentuhan manusia seperti kamu!

6. AI Project Coordinator

ilustrasi seseorang bekerja sebagai AI Project Coordinator (freepik.com/DC Studio)

Kalau kamu suka mengatur jadwal, koordinasi tim, dan memastikan proyek berjalan lancar, profesi ini cocok banget buat kamu. Di era AI, setiap proyek teknologi butuh orang yang bisa menyatukan visi antara tim bisnis dan tim teknis, dan di sinilah peran AI Project Coordinator jadi penting. Tugasnya mencakup mengelola logistik, timeline, anggaran, serta komunikasi agar semua tim bekerja selaras. Skill utama yang dibutuhkan adalah manajemen waktu, komunikasi, dan organisasi. Kamu bisa memanfaatkan tools manajemen proyek berbasis AI seperti Notion AI, Trello, atau ClickUp untuk bekerja lebih efisien.

7. AI Trainer

ilustrasi seseorang bekerja sebagai AI Trainer (freepik.com/DC Studio)

Setiap sistem AI butuh guru untuk belajar agar bisa memahami data dengan lebih baik, dan di sinilah peran AI Trainer sangat dibutuhkan. Profesi ini bertugas memberi label pada data, meninjau keluaran AI, serta memberikan umpan balik untuk meningkatkan akurasi model. Kamu tidak perlu kemampuan teknis tinggi, tapi perlu ketelitian, pemikiran analitis, dan rasa ingin tahu yang besar. Misalnya, AI Trainer di bidang kesehatan menilai data medis, sementara di bidang hukum meninjau dokumen hukum agar sistem bisa belajar dari contoh yang tepat. Profesi ini bisa jadi batu loncatan ideal bagi fresh graduate yang ingin memulai karier di dunia AI tanpa latar belakang teknis, karena di balik kecanggihan AI, selalu ada manusia yang mengajarkannya.

Era AI membuka peluang baru bagi setiap fresh graduate yang mau terus belajar dan beradaptasi. Sederet profesi AI di atas cocok buat kamu yang ingin mulai karier di dunia teknologi tanpa harus jago coding. Siap ambil peluangnya dan mulai langkah pertamamu di dunia AI?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team