Gunakan foto saya dan ubah jadi adegan di toilet umum yang sunyi dan remang. Dindingnya berlapis keramik keabu-abuan, cerminnya sedikit berembun. Saya berdiri di depan cermin besar dengan wajah pucat dan ekspresi datar. Saat saya menoleh ke arah kamera, bayangan di cermin tetap menatap lurus ke depan sambil tersenyum samar.
Ambil foto saya dan buat suasana ruang tamu tua yang dipenuhi debu dan cahaya lilin bergetar. Saya duduk di sofa usang, memakai gaun putih panjang, dengan tatapan kosong ke depan. Di jendela di belakang saya, pantulan sosok tanpa wajah berdiri diam, memperkuat kesan kehadiran tak terlihat.
Gunakan foto saya untuk menciptakan adegan di lorong rumah sakit lama yang sepi. Lampu neon di langit-langit berkedip, lantainya basah memantulkan cahaya kehijauan. Saya berdiri di tengah lorong mengenakan baju pasien pucat, mata kosong menatap ke depan. Di ujung lorong tampak kursi roda bergerak perlahan tanpa siapa pun.
Ubah foto saya menjadi adegan di pemakaman berkabut saat matahari tenggelam. Saya berdiri di antara nisan berlumut sambil membawa bunga layu, memakai mantel hitam panjang. Di balik kabut tipis, siluet samar menyerupai saya berdiri membelakangi arah cahaya.
Edit foto saya menjadi suasana kamar anak-anak tua. Dindingnya ber-wallpaper pastel yang mulai mengelupas, penuh boneka tua di sekeliling. Saya duduk di kursi kayu dengan wajah datar, sementara satu boneka di pangkuan saya tersenyum aneh dengan mata berkilat samar.
Gunakan foto saya dan tempatkan di tangga sempit menuju ruang bawah tanah lembap. Dinding bata tampak basah, udara terasa berat. Saya menatap ke atas menuju cahaya samar, tapi dari bawah muncul bayangan diri saya sendiri yang tersenyum bengkok.
Gunakan foto saya untuk adegan di kamar gelap dengan pintu kayu yang sedikit terbuka. Cahaya samar dari luar memantulkan siluet mata seseorang yang menatap saya dari celah pintu. Saya berdiri kaku di depan pintu, ekspresi antara takut dan penasaran.
Edit foto saya jadi adegan di ruang ganti tua yang penuh cermin besar berdebu. Cahaya lampu di atas kepala berkelap-kelip. Saat saya berdiri di depan cermin, pantulan saya tersenyum berbeda dari ekspresi asli.
Ubah foto saya jadi suasana sekolah kosong di malam hari. Lampu neon menyala sebagian, menciptakan bayangan panjang di lantai. Saya berjalan di tengah koridor dengan wajah pucat, dan dari kejauhan tampak sosok lain berdiri diam di ujung lorong.
Gunakan foto saya dan buat suasana hutan berkabut tebal saat subuh. Saya berdiri sendirian di tengah jalan tanah, rambut terurai, menatap kosong ke depan. Di belakang, samar-samar tampak siluet seseorang mendekat.
Ciptakan adegan dari foto saya di ruang operasi tua dengan meja berkarat dan lampu gantung besar. Saya berdiri di tengah ruangan dengan gaun putih panjang, sementara bayangan samar seseorang muncul di permukaan logam.
Ubah foto saya jadi adegan kamar gelap dengan jendela besar terbuka ke arah malam. Cahaya bulan menerpa wajah saya, sementara pantulan di kaca menatap balik dengan senyum berbeda.
Gunakan foto saya dan tempatkan di loteng berdebu dengan atap miring dan cahaya masuk dari celah papan. Saya duduk di kursi kayu, kepala sedikit menunduk, sementara sosok samar berdiri di belakang saya.
Edit foto saya menjadi adegan dapur tua dengan ubin retak dan lampu gantung berayun. Saya berdiri di tengah ruangan, namun bayangan di lantai tampak tidak mengikuti gerakan tubuh saya.
Gunakan foto saya dan ubah jadi adegan di jalan kota kosong pada dini hari. Kabut tebal menutupi lampu jalan, dan saya berdiri di tengah aspal basah. Di kejauhan, siluet samar tampak mengikuti perlahan.