ilustrasi foto produk UMKM buatan Gemini (dok. Gemini AI)
Nilai jual terbesar dari produk kerajinan tangan bisa jadi adalah keunikan dan sentuhan personalnya. Karena itu, fotomu harus bisa menangkap "jiwa" dari karyamu. Alih-alih foto studio yang kaku, gaya lifestyle adalah pilihan yang pas. Tunjukkan produkmu sedang digunakan atau menjadi bagian dari sebuah dekorasi yang hangat. Gunakan pencahayaan yang lembut dan properti yang mendukung suasana, seperti buku, selimut rajut, atau tanaman hias, untuk menciptakan kesan cozy dan otentik.
Siap menceritakan kisah di balik karyamu? Berikut ide prompt untuk memotret produk kerajinan tanganmu agar terlihat semakin istimewa.
Prompt untuk Lilin Aromaterapi: Lifestyle photography, sebuah lilin aromaterapi dalam wadah keramik handmade. Diletakkan di atas meja kayu di samping sebuah sofa dengan selimut rajut. Pencahayaan sore yang hangat masuk dari jendela. Suasana cozy, menenangkan, dan hangat.
Prompt untuk Kerajinan Keramik (Cangkir/Mangkuk): Foto produk cangkir keramik buatan tangan. Cangkir sedang diisi dengan teh panas yang mengepul dan dipegang oleh kedua tangan. Fokus pada detail glasir dan tekstur keramik yang tidak sempurna. Latar belakang blur. Pencahayaan alami yang lembut.
Prompt untuk Hiasan Dinding (Macrame/Lukisan): Foto produk hiasan dinding macrame. Macrame digantung di dinding putih bersih di atas sebuah sofa. Di sampingnya ada tanaman hias dalam pot. Gaya foto interior Skandinavia yang estetik dan minimalis. Menunjukkan detail simpul dan bahan katun.
Prompt untuk Hampers/Kado: Foto produk untuk hampers. Sebuah kotak kado terbuka yang isinya tertata rapi di atas sobekan kertas. Di sekelilingnya ada properti seperti pita, bunga kering, dan kartu ucapan. Diambil dari sudut atas (flat lay). Pencahayaan cerah dan merata.
Pada akhirnya, perangkat AI bukan untuk menggantikan kreativitasmu, tapi untuk jadi partner yang bisa membangun visual brand. Anggaplah contoh-contoh prompt di atas sebagai resep dasar, ya. Jangan ragu buat menambah, mengurangi, atau mengganti “bumbu”-nya agar sesuai dengan karakter unik dari produkmu. Semoga artikel ini bermanfaat, ya!