ilustrasi prosesor Qualcomm (mi.co.id)
Meskipun detail teknisnya masih dirahasiakan, bocoran menunjukkan X Plus akan menampilkan CPU 10 inti dibandingkan dengan 12 inti milik X Elite.
Hal ini menunjukkan potensi trade-off dalam kekuatan pemrosesan. Selain itu, X Plus mungkin memiliki unit pemrosesan AI (artificial intelligence/kecerdasan buatan) dan unit pemrosesan grafis (GPU) yang kurang bertenaga dibandingkan saudaranya yang premium.
Pendekatan dua arah ini sejalan dengan rumor sebelumnya yang menyebutkan adanya total 8 SKU (Stock Keeping Units) di keluarga X Elite dan X Plus.
Varian ini berpotensi menawarkan kecepatan clock dan konfigurasi memori yang berbeda. Namun, kedua lini diharapkan memanfaatkan inti CPU Oryon baru yang dirancang oleh Nuvia untuk memberikan keseimbangan antara kinerja dan efisiensi.
Selain itu, seri X Plus merupakan alternatif yang lebih hemat biaya dibandingkan X Elite. Strategi Qualcomm ini sama seperti yang diterapkan Apple untuk laptop MacBook yang menggunakan prosesor seri M (M3, M3 Pro, M3 Max).
Jadi, langkah ini dapat memperluas daya tarik laptop Windows berbasis ARM dengan menawarkan harga yang lebih terjangkau bagi konsumen yang lebih luas.
Dengan memperkenalkan struktur kinerja berjenjang dalam keluarga Snapdragon X, Qualcomm bertujuan untuk melayani pasar yang lebih luas dalam ekosistem Windows ARM.
Pendekatan ini berpotensi mempercepat penerapan prosesor ARM di laptop Windows. Ini juga menawarkan kepada pengguna kombinasi menarik antara kinerja, efisiensi, dan kemungkinan besar keterjangkauan. Jadi, kita tunggu saja pengumuman resmi Qualcomm.