Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi peluncuran roket SpaceX (pexels.com/SpaceX)
ilustrasi peluncuran roket SpaceX (pexels.com/SpaceX)

Intinya sih...

  • Roket Starship milik SpaceX meledak saat lepas landas, mengakibatkan gangguan penerbangan dan puing-puing jatuh dari langit.
  • Roket setinggi 123 meter ini mengalami kerusakan saat naik ke orbit dan kehilangan kendali sebelum hancur di udara.
  • FAA menghentikan sementara peluncuran roket tersebut hingga penyelidikan selesai, sementara SpaceX melanjutkan pengembangan Starship.

Roket Starship milik SpaceX meledak tak lama setelah lepas landas dari Texas, Amerika Serikat, pada Kamis (6/3/2025). Insiden ini menyebabkan gangguan penerbangan dan memicu peringatan terkait jatuhnya puing-puing dari langit.

SpaceX menyatakan bahwa roket tanpa awak itu mengalami “kerusakan besar yang tidak terduga” saat naik ke orbit dan kehilangan kontak dengan pusat kendali. Tidak ada laporan korban atau kerusakan, tetapi penduduk di wilayah Karibia membagikan gambar puing-puing yang terbakar jatuh dari langit.

1. Starship kehilangan kendali sebelum meledak

Roket setinggi 123 meter ini awalnya dijadwalkan kembali ke atmosfer di atas Samudra Hindia setelah penerbangan selama satu jam. Namun, beberapa mesin mengalami kegagalan selama pendakian, menyebabkan pesawat kehilangan kendali sebelum akhirnya hancur di udara.

“Selama pendakian, kendaraan mengalami kerusakan besar yang tidak terduga dan kehilangan kontak. Tim kami segera berkoordinasi dengan pejabat keselamatan untuk menerapkan respons darurat yang telah disiapkan sebelumnya,” kata SpaceX dalam pernyataan resminya, dikutip dari CBS News.

Sementara itu, tahap pertama Super Heavy Booster yang berfungsi untuk membantu roket lepas landas berhasil kembali ke landasan dengan selamat. Namun, kehancuran Starship menambah catatan kegagalan dalam uji coba setelah insiden serupa terjadi pada Januari 2025 lalu.

2. Penerbangan di Florida sempat dihentikan

Dampak insiden ini juga terasa di Florida, di mana beberapa bandara seperti Miami dan Orlando menghentikan sementara penerbangan karena risiko jatuhnya puing-puing. Administrasi Penerbangan Federal (FAA) menyebut bahwa mereka mengaktifkan zona tanggap puing dan memperlambat pergerakan pesawat di area yang berpotensi terkena dampak.

“Operasi penerbangan telah kembali normal,” ujar FAA dalam pernyataannya.

FAA juga mengumumkan penyelidikan terhadap insiden ini. Sebelumnya, setelah kegagalan uji coba Starship pada Januari, FAA menghentikan sementara peluncuran roket tersebut hingga penyelidikan selesai.

3. Misi Starship tetap berlanjut meski mengalami kegagalan beruntun

ilustrasi perusahaan SpaceX (pexels.com/SpaceX)

Starship merupakan bagian dari rencana besar Elon Musk untuk eksplorasi luar angkasa, termasuk misi ke Bulan dan Mars. Roket ini dirancang agar dapat digunakan kembali sehingga bisa menjadi sistem transportasi utama dalam misi jangka panjang. NASA berencana menggunakan versi khusus Starship untuk program Artemis yang bertujuan mengirim manusia kembali ke Bulan. Namun, kegagalan berulang ini dapat memperlambat jadwal misi tersebut. Meski mengalami kendala, SpaceX tetap melanjutkan pengembangan Starship.

“Keberhasilan berasal dari apa yang kita pelajari, dan penerbangan ini akan memberikan wawasan tambahan untuk meningkatkan keandalan Starship,” kata SpaceX dalam pernyataannya seperti dikutip dari BBC.

Saat ini, tim SpaceX sedang mengumpulkan data untuk mengetahui penyebab pasti kegagalan. Masyarakat yang menemukan puing-puing roket diimbau untuk menghubungi perusahaan melalui kontak resmi yang telah disediakan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team