Dijelaskan oleh Direktur Wholesale & International Service Telkom, Bogi Witjaksono bahwa 30 menit sebelum peluncuran, dilakukan pengisian bahan bakar.
"Alhamdulillah tidak terjadi anomali sehingga waktu peluncuran bisa tepat. Sebelum dilakukan pengisian bahan bakar, kita lakukan pengecekan, semua normal, baik kondisinya," jelas Bogi.
Setelah beberapa tahap pemeriksaan, satelit kemudian diluncurkan. Kemudian masuk ke sesi pemisahan satelit dari roket yang akan kembali ke Bumi.
Berikutnya, membawa satelit ke orbit transisi. Perusahaan pelat merah ini juga telah melihat satelit dilepas menuju apogee atau titik tertinggi satelit untuk menuju orbit yang sebenarnya.
Jadi hingga 3 Maret mendatang akan ada delapan manuver, sehingga membentuk total lingkaran pada jarak 36.000 kilometer dari permukaan Bumi.
Setelah itu akan dilanjutkan dengan tes pilot atau parameter transisi dari Cibinong, Jawa Barat, merupakan stasiun pengendali utama satelit yang ada di Indonesia.
"Semua proses akan selesai antara 27-28 Maret, sehingga tidak lebih dari satu bulan sudah bisa beroperasi. Bahkan 21 menit setelah dilepaskan dari tahapan 2, sinyal sudah bisa ditangkap dan sampai saat ini masih berjalan dengan baik," jelasnya.