Twitch membuat pengumuman melalui sebuah artikel di blognya, yang dikaitkan dengan CEO Dan Clancy.
“Twitch telah beroperasi di Korea dengan kerugian yang signifikan, dan sayangnya tidak ada jalan ke depan agar bisnis kami dapat berjalan lebih berkelanjutan di negara tersebut,” kata Clancy.
Twitch mengatakan pihaknya sekarang akan berupaya membantu para streamer yang berbasis di Korea Selatan untuk memindahkan komunitas ke layanan siaran langsung alternatif.
Anak usaha Amazon ini menyebut keputusan untuk menangguhkan bisnis di sana "sangat sulit" dan "sangat mengecewakan" bagi mereka yang terkena dampak.
Belum lagi biaya jaringan di negara tersebut yang 10 kali lebih mahal dibandingkan kebanyakan negara lain.
Meskipun menerapkan metode untuk mencoba dan mengurangi biaya dalam jumlah besar, termasuk membatasi kualitas maksimum hingga 720p, hal ini belum cukup untuk mengimbangi tingginya biaya pengoperasian.
Pada 27 Februari, streamer Twitch yang menetapkan negara tempat tinggal mereka sebagai Korea Selatan akan kehilangan monetisasi apa pun yang mereka miliki melalui Twitch.
Kemudian, langganan aktif apa pun ke saluran Korea Selatan juga akan dibatalkan. Streamer akan menerima gaji terakhir mereka dari Twitch pada 16 Maret.
Clancy juga memposting pernyataan di X, mengatakan bahwa keputusan tersebut adalah keputusan yang telah ditunda selama beberapa waktu oleh Twitch dan dia meminta maaf kepada streamer dari Negeri Ginseng itu.