CNBC memberitakan bahwa dalam all-hands meeting yang diadakan Google, muncul satu pertanyaan dari pegawai Google tentang ChatGPT. Ia mempertanyakan apakah viralnya ChatGPT adalah sebuah peluang yang terlewatkan bagi Google? Mengingat Google sejatinya memiliki produk chatbot-nya sendiri yang bernama LaMDA.
CEO Google, Sundar Pichai, kemudian menjawab bahwa memang Google dengan LaMDA punya kapasitas untuk bersaing dengan ChatGPT. Namun perusahaan sebesar Google memang harus jauh lebih berhati-hati. Publik menaruh ekspektasi tinggi terhadap setiap produk Google. Tak boleh ada celah sedikit pun di sana. Berbeda dengan startup atau perusahaan lain yang masih dimaklumi.
Google juga masih harus memikirkan bagaimana agar produk rilisan mereka tak memiliki bias terhadap suatu suku, ras, agama, dan lain sebagainya. CEO OpenAI, Sam Altman, sendiri juga mengakui bahwa ChatGPT masih memiliki beberapa limitasi atau kekurangan. Termasuk dari segi informasi yang diberikan.
Menghadapi ancaman ChatGPT dan OpenAI, Google sendiri mengumumkan bahwa pada 2023 mereka akan merilis banyak produk baru. Namun Sundar Pichai sendiri menegaskan bahwa mereka akan lebih berani namun tetap bertanggung jawab atas semua produk yang dirilis.