ilustrasi TikTok di HP (pixabay.com/8268513)
Meski FYP yang cerdas ini adalah salah satu daya tarik TikTok, rekomendasi TikTok tak lepas dari kritik. Laporan dari Wall Street Journal pada 2021 silam juga menunjukkan bagaimana TikTok terus merekomendasikan video-video diet dan penurunan berat badan hingga gangguan makan tingkat ekstrem yang bisa berakibat fatal.
Laporan Wall Street Journal tersebut diunggah pada 17 Desember 2021. Sehari sebelumnya, platform video sharing asal China tersebut sebenarnya mengeluarkan pernyataan bahwa mereka tengah berupaya menambah keberagaman rekomendasi video agar menghindari konten yang repetitif.
"TikTok menyadari bahwa apa pun yang berlebihan ... tidak sesuai dengan pengalaman menonton beragam yang kami coba capai," tulis TikTok.
Dalam pernyataan tersebut, TikTok mengatakan bahwa sistemnya tak akan lagi merekomendasikan 2 video yang dibuat akun atau dengan audio sama berturut-turut. Dengan begitu, TikTok berharap pengalaman menonton jadi lebih beragam.
"Oleh sebab itu, kami coba untuk tidak merekomendasikan serangkaian konten sama (seputar diet ekstrem, kesedihan, atau pemutusan hubungan) untuk melindungi pengguna dari konten yang tidak masalah jika ditonton sekali, tetapi bisa bermasalah jika ditonton terus-menerus."