Banyak jalan menuju Roma untuk menemukan calon teman hidup. Salah satu "jalan ninja" yang bisa ditempuh adalah melalui aplikasi kencan online (dating apps). Rasa-rasanya menggeser profil calon pasangan lewat sekali usapan jempol (swipe) di smartphone jauh lebih asyik dibandingkan perjodohan ala Siti Nurbaya. Bicara soal penggunaan aplikasi kencan online, survei yang dirilis Populix bertajuk Indonesian Usage Behavior and Online Security on Dating Apps tahun 2024 menunjukkan bahwa budaya mencari jodoh melalui aplikasi kencan online paling banyak dilakukan oleh generasi milenial (Gen Y) sebesar 52 persen. Sementara itu, Gen Z mendominasi sebesar 44 persen pengguna. Sedangkan generasi X hanya menyumbang empat persen dari keseluruhan total pengguna.
Di Indonesia, salah satu aplikasi kencan yang paling populer adalah Tinder. Masih dalam riset serupa yang dilakukan pada 15–22 Januari 2024, Tinder menempati posisi pertama sebesar 38 persen pengguna dalam negeri. Posisi kedua ditempati oleh Tantan sejumlah 33 persen, sementara Bumble berada di posisi ketiga sebesar 17 persen. Perbandingan antara Tinder dan Bumble tentu menarik untuk diulik lebih lanjut karena keduanya punya basis pengguna hingga puluhan juta melansir Private Internet Access. Apakah Tinder sebagai aplikasi yang meraup jumlah pengguna terbanyak mampu mempertahankan dominasinya bila disandingkan bersama Bumble? Mari kita telaah lebih lanjut melalui komparasi Tinder vs Bumble berikut ini!