ilustrasi: seorang YouTuber sedang membuat video (unsplash.com/Gianandrea Villa)
Teruntuk para YouTuber, mereka tetap bisa melihat jumlah dislike pada video mereka. Hal ini dapat mereka lihat melalui tampilan YouTube Studio. Dengan begitu, para YouTuber juga bisa melihat performa video mereka tanpa merasa takut terserang.
"Kami ingin menciptakan lingkungan inklusif dan penuh rasa hormat, di mana para content creator memiliki kesempatan untuk berhasil dan dapat mengekspresikan diri dengan aman," ujar YouTube.
YouTube mengklaim bahwa mereka telah mendengar keluhan dari para YouTuber dan kanal yang baru merintis, bahwa mereka dirugikan oleh bombardir dislike. Perilaku tak terpuji ini kemudian dikonfirmasi oleh YouTube melalui analisis tersebut dan lebih rentan menyerang kanal-kanal atau YouTuber yang baru merintis.
"Beberapa penonton menekan tombol dislike layaknya permainan. Biasanya, ini karena mereka tidak suka dengan content creator tersebut atau apa yang mereka perjuangkan," ujar content creator YouTube, Matt Koval, dalam video resmi pada blog tersebut.