Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi mengecek kondisi mesin mobil (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Intinya sih...

  • Tune up adalah perawatan penting untuk menjaga performa mesin mobil tetap prima dengan pemeriksaan dan pembersihan komponen-komponen mesin.

  • Spooring adalah penyetelan sudut roda mobil agar lurus dan sejajar, penting untuk kenyamanan dan keamanan saat berkendara.

  • ECU (engine control unit) adalah otaknya mobil modern yang mengatur semua sistem mesin secara elektronik, kerusakan biasanya ditandai dengan lampu check engine menyala di dashboard.

Pernah nggak sih, kamu lagi di bengkel dan teknisinya ngomong sesuatu yang terdengar teknis banget, tapi kamu cuma bisa angguk-angguk bingung? Rasanya kayak nge-lag, padahal kamu cuma pengin servis atau ganti oli. Tenang, kamu nggak sendirian. Banyak pemilik mobil yang sebenarnya belum paham istilah dasar otomotif yang sering dipakai di bengkel.

Padahal, kalau kamu ngerti sedikit aja soal istilah umum otomotif, ngobrol sama mekanik jadi lebih nyambung dan kamu juga bisa lebih yakin sama perbaikan yang dilakukan. Bukan cuma biar kelihatan keren, tapi ini soal kamu ngerti kondisi mobil kamu sendiri. Biar nggak terus-terusan bengong tiap kali ke bengkel, yuk kenali sepuluh istilah otomotif ini. Siapa tahu, nanti malah kamu yang bisa nanya duluan ke teknisinya!

1. Tune up

ilustrasi mengecek kondisi mesin mobil (freepik.com/peoplecreations)

Tune up itu bukan cuma istilah keren buat mobil, tapi perawatan penting buat menjaga performa mesin tetap prima. Saat mobilmu di-tune up, biasanya teknisi akan mengecek dan membersihkan beberapa komponen mesin seperti busi, filter udara, throttle body, dan sistem injeksi. Ini semacam “check-up” buat mesin, biar tetap sehat dan nggak ngadat. Jadi bukan cuma ganti oli saja, tapi menyeluruh ke bagian penting lainnya.

Kalau kamu merasa mobil mulai berat saat akselerasi, boros bahan bakar, atau suara mesinnya berubah, bisa jadi waktunya tune up. Idealnya dilakukan setiap 10.000–20.000 km, tergantung kondisi mobil dan pemakaian kamu. Jangan tunggu mobil mogok dulu baru tune up, ya. Lebih baik mencegah daripada menyesal di pinggir jalan.

2. Spooring

ilustrasi mengecek kendaraan (pexels.com/Artem Podrez)

Spooring itu istilah buat menyetel kembali sudut roda mobil agar lurus dan sejajar sesuai standar pabrikan. Kalau roda-roda mobilmu tidak sejajar, biasanya mobil jadi narik ke kiri atau ke kanan saat jalan lurus. Selain bikin nyetir jadi nggak nyaman, kondisi ini juga bisa bikin ban cepat aus sebelah. Nah, spooring inilah yang bikin roda kembali ke posisi ideal.

Biasanya dilakukan setiap 10.000 km atau setelah mobil menghantam lubang besar, naik trotoar, atau terasa mulai oleng. Jangan tunggu sampai ban kamu botak sebelah baru panik. Spooring bukan cuma soal kenyamanan, tapi juga soal keamanan saat berkendara. Jadi, kalau stir mulai terasa nggak stabil, langsung jadwalkan spooring, ya.

3. Balancing

ilustrasi mengecek kendaraan (pexels.com/cottonbro studio)

Balancing adalah proses menyeimbangkan putaran roda dan ban agar berputar mulus tanpa getaran. Kalau kamu pernah ngerasa setir bergetar saat mobil melaju di kecepatan tertentu, bisa jadi itu karena roda kamu belum di-balancing. Proses ini biasanya dilakukan bareng dengan spooring biar hasilnya lebih optimal. Alat khusus akan dipasang di roda untuk mengukur dan menambahkan pemberat di titik yang dibutuhkan.

Ban yang tidak seimbang bisa bikin komponen kaki-kaki cepat aus dan berkendara pun jadi nggak nyaman. Balancing yang baik akan bikin mobil terasa lebih stabil dan halus, terutama saat melaju di kecepatan tinggi. Jangan anggap enteng getaran kecil karena bisa berdampak besar di kemudian hari. Lebih baik dicegah sebelum kerusakan merembet ke bagian lain.

4. Overheat

ilustrasi mobil berasap (pexels.com/Harrison Haines)

Overheat artinya suhu mesin naik melebihi batas normal, dan ini bisa jadi momok kalau kamu sering bepergian jauh. Biasanya ditandai dengan indikator suhu naik drastis atau asap keluar dari kap mesin. Penyebabnya bisa macam-macam, mulai dari air radiator habis, kipas pendingin rusak, atau thermostat bermasalah. Kalau dibiarkan, overheat bisa merusak mesin secara permanen.

Kalau kamu merasa mesin mulai panas atau indikator suhu mendekati merah, segera berhenti dan matikan mesin. Jangan paksakan jalan terus karena bisa bikin kerusakan makin parah. Cek juga air radiator dan pastikan nggak ada kebocoran di sistem pendingin. Merawat sistem pendingin itu wajib biar mobil kamu nggak gampang ngambek.

5. Kampas rem

ilustrasi kampas rem (pexels.com/jae p)

Kampas rem adalah bagian dari sistem rem yang menekan piringan cakram saat kamu injak pedal rem. Komponen ini yang bikin mobil bisa berhenti dengan mulus. Tapi kampas rem itu bisa habis seiring waktu dan pemakaian. Kalau mulai terdengar suara gesekan logam atau rem terasa kurang pakem, bisa jadi kampas remmu sudah menipis.

Gantilah kampas rem sebelum habis total untuk menjaga keamanan berkendara. Jangan tunggu sampai terdengar suara decitan parah baru ke bengkel. Ingat, sistem rem itu kunci keselamatan kamu di jalan. Kampas rem yang terawat bisa menyelamatkan kamu dari risiko kecelakaan.

6. Aki soak

ilustrasi mengecek aki mobil (pexels.com/Sergey Meshkov)

Aki soak itu kondisi di mana aki mobil sudah lemah dan tidak mampu menyuplai daya listrik yang cukup. Akibatnya, mobil susah dinyalakan atau bahkan mati total. Biasanya disebabkan oleh usia aki yang sudah tua, lampu yang lupa dimatikan semalaman, atau jarang dipakai. Kalau kamu sering jump-start mobil, bisa jadi aki kamu mulai soak.

Aki yang sehat biasanya tahan sekitar 1,5–2 tahun tergantung jenis dan pemakaian. Jangan tunggu sampai mobil benar-benar mati di tengah jalan baru ganti aki. Lebih baik rutin cek tegangan aki dan gantilah saat mulai lemah. Dengan aki yang sehat, semua sistem kelistrikan juga bisa berjalan lancar.

7. Radiator

ilustrasi cek kondisi mobil (pexels.com/Sergey Meshkov)

Radiator adalah bagian penting dari sistem pendingin mobil yang menjaga suhu mesin tetap stabil. Fungsinya mengalirkan cairan pendingin dari mesin ke kisi-kisi radiator agar panas bisa dibuang ke udara. Kalau radiator bocor atau airnya kurang, mesin bisa overheat dalam waktu singkat. Makanya, penting banget buat cek radiator secara rutin.

Kamu bisa mulai dari cek level air radiator dan pastikan tidak ada kebocoran. Gunakan coolant, bukan air keran biasa, supaya sistem pendingin lebih optimal. Jangan lupa bersihkan kisi-kisi radiator dari kotoran atau debu yang menempel. Dengan radiator yang terawat, mesin mobilmu akan tetap adem meski jalan jauh.

8. Injektor

ilustrasi injektor (instagram.com/deatschwerksindonesia)

Injektor adalah komponen yang menyemprotkan bahan bakar ke ruang bakar mesin. Teknologi ini menggantikan karburator di mobil-mobil modern karena lebih hemat dan presisi. Tapi kalau injektor kotor atau tersumbat, semprotan bahan bakarnya jadi tidak merata. Akibatnya, mesin jadi pincang, boros, bahkan susah dinyalakan.

Pembersihan injektor bisa dilakukan dengan cairan khusus atau lewat metode flushing di bengkel. Biasanya direkomendasikan tiap 20.000–30.000 km, tergantung kualitas bahan bakar yang kamu pakai. Kalau kamu merasa mobil mulai brebet atau ngelitik, bisa jadi injektor perlu dibersihkan. Biar mesin kembali halus dan tarikan makin responsif.

9. Busi

ilustrasi busi (instagram.com/eddie.auto2000sudirman)

Busi adalah pemantik api yang memicu pembakaran bahan bakar di ruang mesin. Ukurannya kecil, tapi perannya sangat penting buat performa mobil. Kalau busi mulai aus atau kotor, pembakaran jadi tidak sempurna dan tenaga mesin terasa menurun. Mobil pun bisa jadi boros dan susah nyala di pagi hari.

Gantilah busi sesuai jadwal, biasanya tiap 20.000–30.000 km tergantung jenisnya. Pilih busi yang sesuai dengan spesifikasi mobil kamu biar hasilnya maksimal. Dengan busi yang bagus, mesin menyala lebih cepat dan tarikan makin halus. Jangan remehkan si kecil ini, karena dia punya peran besar buat kenyamanan berkendara.

10. ECU (engine control unit)

ilustrasi lampu check engine (freepik.com/freepik)

ECU adalah otaknya mobil modern yang mengatur semua sistem mesin secara elektronik. Komponen ini membaca berbagai sensor dan mengatur pembakaran, injeksi, hingga emisi. Kalau ECU bermasalah, mobil bisa kehilangan tenaga atau bahkan tidak bisa menyala. Tapi tenang, kerusakan ECU biasanya ditandai dengan lampu check engine menyala di dashboard.

Pengecekan ECU biasanya dilakukan dengan alat scanner di bengkel. Teknisi akan membaca kode error yang muncul dan menentukan solusinya. Meski terdengar teknis, kamu tetap perlu tahu apa itu ECU biar nggak bingung saat dijelaskan oleh mekanik. Dengan tahu peran ECU, kamu juga jadi lebih paham bagaimana mobilmu bekerja dari dalam.

Nah, sekarang kamu nggak perlu bingung lagi saat ngobrol sama teknisi di bengkel. Paham istilah dasar otomotif bukan cuma bikin kamu lebih percaya diri, tapi juga bisa membantu kamu ambil keputusan yang tepat soal perawatan mobil. Mobil itu investasi jangka panjang, jadi penting banget buat kamu ngerti setidaknya hal-hal dasarnya. Semakin kamu paham, semakin kecil kemungkinan kamu akan salah ambil langkah saat ada masalah teknis.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team