Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi mengendarai mobil
ilustrasi mengendarai mobil (pexels.com/Peter Fazekas)

Intinya sih...

  • Mengalah padahal kamu punya hak jalan

  • Berkendara pas di batas kecepatan di jalur cepat

  • Mengisyaratkan orang lain untuk jalan dulu padahal belum giliran

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Saat berkendara, kamu pasti ingin terlihat sopan dan menjaga kenyamanan pengguna jalan lain. Sikap itu tentu patut diapresiasi. Namun beberapa bentuk keramahan di jalan justru bisa menciptakan situasi yang berbahaya tanpa kamu sadari, lho.

Para pakar keselamatan berkendara menjelaskan bahwa aturan lalu lintas dibuat untuk menjaga alur kendaraan tetap jelas dan mudah diprediksi. Kalau aturan ini kamu abaikan, meskipun dengan niat baik, potensi kacau di jalan bisa muncul. Kamu tentu gak mau niat baikmu malah bikin orang lain celaka, bukan?

Ayo cek kebiasaan berikut, siapa tahu kamu pernah melakukannya karena merasa “ingin sopan”.

1. Mengalah padahal kamu punya hak jalan

ilustrasi klakson mobil (freepik.com/fabrikasimf)

Kamu mungkin merasa gak enak hati ketika melihat seorang pengemudi lama menunggu untuk keluar dari persimpangan. Alih-alih melanjutkan perjalanan, kamu memutuskan untuk berhenti dan memberi mereka jalan. Tindakan itu terlihat baik, tapi bisa mengagetkan pengendara di belakangmu sehingga mereka harus mengerem mendadak.

Menurut Ryan Pietzsch, pakar keselamatan dari National Safety Council, gangguan alur seperti ini berisiko memicu tabrakan kecil bahkan kemacetan karena kendaraan lain tidak menduga kamu akan berhenti. Kamu lebih aman melaju sesuai giliran ketika memang hak jalan ada di tanganmu.

2. Berkendara pas di batas kecepatan di jalur cepat

ilustrasi mengendarai mobil (pexels.com/JESHOOTS.com)

Menjaga kecepatan sesuai aturan adalah hal yang baik, tapi melakukannya di lajur kanan (lajur cepat) justru bisa mengganggu. Jeff Benrud, instruktur keselamatan berkendara, menegaskan bahwa tindakan ini bisa memancing emosi pengguna jalan lain dan memicu situasi agresif.

Kamu gak perlu berusaha mengatur kecepatan orang lain. Pindahlah ke lajur kiri jika tidak sedang menyalip supaya alur tetap mengalir lancar.

3. Mengisyaratkan orang lain untuk jalan dulu padahal belum giliran

ilustrasi jalan raya (pexels.com/Chengxin Zhao)

Kamu tiba di perempatan lebih dulu, tapi menahan diri dan mempersilakan orang lain untuk jalan dulu. Niatnya membuat suasana ramah, namun kebiasaan ini bisa menciptakan kebingungan bagi pengemudi lain yang melihat situasi tersebut.

Menurut Jeff Benrud, kondisi saling mempersilakan sering menyebabkan semua kendaraan berhenti terlalu lama lalu memicu tabrakan kecil akibat salah prediksi giliran. Kamu sebaiknya tetap mengambil giliranmu ketika sudah menjadi hakmu.

4. Meminta teman mengikuti mobilmu agar tidak tersesat

ilustrasi mengendarai mobil (pexels.com/egeardaphotos)

“Kamu ikut aja di belakang, ya.” Pola ini terasa praktis untuk membantu teman. Namun saat terlalu fokus untuk tidak tertinggal, mereka bisa membuat keputusan berisiko seperti menyalip sembarangan atau menerobos lampu merah.

Ryan Pietzsch menjelaskan bahwa pengemudi yang mengikuti kendaraan lain sering kali mengabaikan keselamatan demi tetap berada dekat. Kamu bisa menghindarinya dengan berbagi lokasi atau memberikan petunjuk arah yang jelas sebelum berangkat.

5. Menahan tempat parkir untuk teman

ilustrasi mobil parkir (pexels.com/Jimmy Chan)

Kamu berdiri di sebuah spot parkir untuk menunggu teman yang hampir datang. Hal itu terlihat loyal, tetapi menurut Jeff Benrud, tindakan ini tidak menghormati hak pengemudi lain yang sudah lebih dulu menunggu tempat parkir.

Situasinya sangat mudah memicu pertengkaran dan kemarahan di area parkir. Kamu lebih baik menyerahkan tempat parkir kepada siapa pun yang tiba lebih dulu sehingga suasana tetap kondusif.

6. Membantu anak saat menyetir

ilustrasi anak kecil dalam mobil (freepik.com/jcomp)

Ketika anak rewel atau menjatuhkan barang, kamu mungkin refleks ingin membantu. Ryan Pietzsch menegaskan bahwa itu dapat menjadi distraksi manual dan visual yang sangat berbahaya karena fokusmu terpecah dari jalan raya.

Gangguan satu detik saja bisa membuatmu gagal mengendalikan kendaraan. Berhentilah di tempat aman jika perlu membantu penumpang kecilmu supaya keselamatan tetap terjaga.

Kebaikan di jalan tetap bisa kamu tunjukkan sambil mengikuti aturan lalu lintas. Para ahli keselamatan menekankan bahwa sikap paling sopan saat berkendara adalah menjadi pengemudi yang mudah diprediksi.

Kamu bisa tetap ramah dan membantu tanpa mengorbankan keamanan. Setiap keputusan di jalan sebaiknya mencerminkan kepedulianmu pada keselamatan semua orang. Yuk, terus menyebarkan kebaikan dengan cara berkendara yang lebih bijak!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team