TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kendaraan Otonom Kecelakaan, Siapa Tanggung Jawab? Hyundai Menjawab

Petinggi Hyundai menjawab

IDN Times/Dwi Agustiar

Seoul, IDN Times - Banyak cara dilakukan pabrikan otomotif untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas, salah satunya dengan mengembangkan teknologi self-driving atau kemudi otomatis.

Dengan teknologi ini kecelakaan yang terjadi karena kelalaian pengendara bisa diminimalisasi. Sebab gerak laju mobil semua dikendalikan oleh sistem, termasuk pengereman dan parkir.

Tapi jika kendaraan autonomous atau otonom mengalami kecelakaan, kira-kira siapa yang harus disalahkan, ya?

Baca Juga: Hyundai Ioniq 5 N Resmi Meluncur, Speknya Buas Banget!

1. Tergantung level kendaraannya

Para petinggi Hyundai Motor Group saat menjawab pertanyaan wartawan di Namyang, Korea Selatan (HMG)

Vice president HMG, Byoung Choon Lee, mengatakan kendaraan otonom terbagi dalam beberapa level, dari level 0 hingga level 6. Semakin tinggi levelnya semakin canggih dan semakin sedikit peran driver.

Saat ini, kata Byoung Choon Lee, sebagian besar mobil otonom yang beredar di dunia masih di level 2. Pada level ini terdapat fitur Adaptive Cruise Control dan ADAS yang memungkinan sistem mengoreksi laju dan arah mobil secara otomatis.

Karena itu kendaraan otonom evel 2 ini masih membutuhkan partisipasi dari driver. Karena itu jika kendaraan otonom level 2 mengalami kecelakaan, maka kesalahan bisa ditimpakan pada driver.

"Kalau terjadi kecelakaan, itu tanggung jawab driver karena kendaran otonom level 2 itu hanya support pada driving saja," kata Byoung Choon Lee saat bertemu wartawan dari Indonesia, pekan lalu.

2. Pada level 3, kecelakaan menjadi tanggung jawab perusahaan

Para petinggi Hyundai Motor Group saat menjawab pertanyaan wartawan di Namyang, Korea Selatan (HMG)

Byoung Choon Lee mengatakan kesalahan bisa ditimpakan kepada perusahaan pembuat mobil jika kecelakaan melibatkan kendaraan otonom level 3 ke atas. Sebab pada level ini, kendaraan telah sepenuhnya dikontrol oleh sistem secara otomatis.

Pada level 3, mobil dapat berakselerasi, mengerem hingga mengubah arah secara otomatis. Bisa dibilang, pengemudi bisa duduk dan mengawasi tanpa perlu melakukan koreksi pada setir.

"Karena teknologi otonom level 3 harus mengontrol kendaraan sepenuhnya, karena itu kalau terjadi kecelakaan maka Itu tanggung jawab di kendaraan dan perusahaan pembuatnya," kata Byoung Choon Lee.

Baca Juga: Mengulik Genesis, Divisi Mobil Mewah dari Hyundai

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya