TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Toyota Beberkan Kunci Keberhasilan Perkembangan Elektrifikasi di RI

Melalui strategi pendekatan multi-pathway

Ilustrasi mobil listrik Toyota (Dok. TMMIN)

Jakarta, IDN Times - PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) hari ini (1/12/2022) melanjutkan rangkaian seminar nasional tahap ke empat yang berlokasi di Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan tema "Strategi Transisi Pengembangan xEV Menuju NZE dan Manajemen Unit in Operation (UIO) di Indonesia".

Toyota berharap seminar ini bisa menjadi bentuk kontribusi positif untuk bersama-sama berkolaborasi mewujudkan penurunan emisi karbon di Tanah Air.

1. Cara untuk mengurangi emisi karbon

Staf Khusus Menko Perekonomian Bidang Pengembangan Industri dan Kawasan Putu Surya Wirawan (kanan), Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Warih Andang Tjahjono (kiri), Direktur Hubungan Eksternal TMMIN Bob Azam (kedua kanan) dan Sekretaris Lembaga Pengembangan Inovasi dan Kewirausahaan (LPIK) ITB Arif Sasongko (kedua kiri) usai membuka Seminar Nasional 100 Tahun Industri Otomotif Nasional bertema "Strategi Transisi Pengembangan Teknologi Elektrfifikasi Menuju NZE dan Manajemen Unit in Operation (UIO) di Indonesia" yang berlangsung di Kampus ITB, Bandung, Kamis (1/12) (dok. TMMIN)

Pemerintah Indonesia saat ini meningkatkan target penurunan emisi karbon hingga 31,89 persen dengan upaya sendiri (unconditional), dan sebesar 43,20 persen lewat dukungan internasional (conditional) untuk mencapai Net-Zero Emission (NZE) pada 2060 atau lebih cepat.

Upaya untuk menekan emisi karbon nyatanya memerlukan adanya transisi energi dan transformasi industri, maupun dari sisi bisnisnya. Pada sektor otomotif, berbagai kebijakan terkini terkait elektrifikasi kendaraan tengah digalakkan, baik dengan adanya dukungan dari sisi fiskal maupun non fiskal guna memperbesar populasi beragam kendaraan elektrifikasi.

Beberapa cara yang bisa dilakukan ialah dengan menggabungkan semua sarana transportasi yang ada, baik massal maupun pribadi, untuk menggunakan teknologi yang mengkonsumsi bahan bakar secara lebih efisien, teknologi yang menggunakan bahan bakar baru dan terbarukan, maupun beralih ke teknologi-teknologi elektrifikasi seperti Hybrid Electric Vehicle (HEV), Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV), dan Battery Electric Vehicle (BEV) hingga hidrogen baik melalui produksi baru maupun melalui konversi.

2. Strategi multi-pathway menjadi kunci keberhasilan elektrifikasi kendaraan

xEV Center akan menjadi fasilitas pembelajaran kendaraan elektrifikasi (Dok. TMMIN)

Menurut Bob Azam selaku Direktur Hubungan Eksternal PT TMMIN, untuk mencapai NZE pada 2060 mendatang pendekatan strategi multi-pathway akan menjadi kunci keberhasilan Indonesia lebih cepat berkembang dan mengejar posisi sebagai pemain utama produsen serta eksportir kendaraan elektrifikasi di kancah internasional.

"Di samping itu, roadmap industri otomotif nasional harus disusun dengan memperhitungkan ketersediaan energi, khususnya SDA tidak terbarukan. Dukungan Pemerintah di sektor transportasi melalui manajemen UIO (Unit in Operations), juga menjadi elemen penting untuk mempertahankan posisi dan kontribusi positif industri otomotif nasional selama lebih dari 5 dekade ini," jelas Bob Azam dalam siaran resmi yang diterima IDN Times.

Baca Juga: Mobil-Mobil Listrik di KTT G20 Bali, Toyota bZ4X hingga Wuling Air ev 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya