Risiko Menggunakan Alat Penghemat BBM, Bisa Bikin Mobil Terbakar!
Berbahaya dan fatal akibatnya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Banyak cara menghemat bahan bakar, salah satunya dengan berkemudi secara ekonomis. Maksud ekonomis di sini berarti tidak kebut-kebutan, menghindari berkendara stop and go, serta meminimalkan penggunaan AC.
Selain itu ada juga cara yang lebih gampang, yakni menggunakan alat penghemat bahan bakar. Yup, saat ini memang banyak produk yang diklaim bisa menghemat bahan bakar. Produk-produk tersebut bisa kamu temukan di marketplace.
Tapi apa benar alat tersebut bisa menghemat bahan bakar? Kalau memang bisa menghemat, seberapa besar penghematannya? Sebab menggunakan alat penghemat bahan bakar ternyata menyimpan risiko, lho.
Nah, berikut beberapa risiko jika kamu menggunakan alat penghemat bahan bakar.
Baca Juga: 10 Motor Paling Irit Bensin
1. Mobil bisa terbakar
Mengutip dari laman Suzuki Indonesia, penggunaan kapasitor penghemat bensin, alih-alih bisa ngirit ternyata malah berpotensi menimbulkan risiko tersendiri pada kendaraan. Walau saat kondisi kelistrikan pada mobil dalam kondisi off atau mati, memang aman untuk memasang alat apapun.
Namun saat mesin beroperasi dan timbul panas, peralatan seperti kapasitor penghemat bahan bakar dengan kemampuan menyimpan daya akan sangat berisiko. Terlebih bila pintu mobil tertutup, mungkin saja menyebabkan kebakaran.
Terbakarnya penghemat bahan bakar itu sangat mungkin terjadi. Terlebih kalau alat tersebut menuju ke lighter. Hal ini bisa terjadi karena arus listriknya tidak stabil (loncat-loncat) dan akhirnya bisa menimbulkan panas. Padahal di sisinya banyak material yang terbuat dari plastik yang sangat berpotensi terbakar.
Baca Juga: Harga Mobil Toyota Kijang Innova Bensin dan Diesel Terbaru