TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Memanipulasi Angka Penjualan, BMW Didenda Rp268 Miliar

Fiat Chrysler pernah terjerat kasus yang sama

flickr.com/Andrea Serra

Jakarta, IDN Times - BMW diharuskan membayar denda sebesar 18 juta dolar AS atau setara Rp268 miliar untuk menyelesaikan tuduhan melebih-lebihkan angka penjualan ritel bulanan mereka di Amerika Serikat (AS).

Komisi Sekuritas dan Bursa AS mengatakan BMW menyimpan cadangan penjualan yang tidak dilaporkan dan digunakan untuk memenuhi target penjualan bulanan dari 2015 hingga 2019.

BMW dianggap telah menyebarkan informasi yang menyesatkan sembari mengumpulkan sekitar 18 miliar dolar AS dalam beberapa penawaran obligasi korporasi. Tindakan ini juga membuat BMW mempertahankan posisi penjualan ritel terdepan di antara pembuat mobil mewah lainnya.

Baca Juga: Menghidupkan Lagi BMW Lawas di Dealer Astra BMW Cilandak

1. Internal BMW menyembunyikan cadangan penjualan di bawah sebutan 'bank'

ciotechie.com

BMW Amerika Utara tidak melaporkan cadangan penjualan kendaraan ritel sebagaimana adanya. Internal BMW Amerika Utara menyebut cadangan penjualan tersebut sebagai 'bank' yang kemudian digunakan untuk memenuhi target penjualan internal di bulan-bulan mendatang. Ini dilakukan tanpa memerhatikan kapan penjualan yang mendasarinya terjadi.

2. BMW menghitung kendaraan demonstran atau peminjaman sebagai penjualan

Website (BMW)

Komisi Sekuritas Bursa AS juga melaporkan BMW membayar dealer untuk menunjuk kendaraan sebagai demonstran atau peminjaman, sehingga bisa dihitung sebagai penjualan.

BMW AG, BMW North America, dan BMW US Capital tidak mengakui atau menyangkal temuan komisi. Namun, ketiganya setuju untuk membayar denda yang ditentukan dan berhenti melanggar undang-undang sekuritas.

Baca Juga: Beli BMW 320 Sport Shadow Bisa Dapat All New BMW 320i!

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya