TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Transmisi Error, Aston Martin Tarik Ribuan Mobilnya

Kasus terparah terjadi di Tiongkok

investing.com

Pabrikan mobil sport mewah asal Inggris, Aston Martin Lagonda Ltd membuat keputusan mengejutkan. Mereka melakukan recall atau menarik kembali sebanyak 1.658 produknya dari pasar global. Recall  dilakukan sebagai respon atas banyaknya protes tentang transmisi dan sistem perangkat lunak yang buruk. Bahkan, di Tiongkok, insiden seperti mobil terhenti dan kehilangan kendali, memicu aksi protes dari masyarakat.

investing.com

Seperti dilansir Reuters, Direktur Eksekutif Aston Martin, Andy Palmer membenarkan bahwa terjadi kesalahan sistem pada varian Vantage. Keputusan ini diambil setelah tim insinyur Aston Martin bertolak ke Tiongkok pada bulan Mei lalu untuk melakukan investigasi.

Baca juga: Ini 6 Perbedaan Mobil Autopilot dan Autonomous

Gagal reset.

investing.com

Menurut Palmer, masalah muncul ketika beberapa dealer di Tiongkok gagal untuk mengatur ulang posisi kopling setelah melakukan pembaruan software. "Seharusnya, ketika melakukan pembaruan software, anda harus mengatur ulang posisi kopling, dan kebanyakan dealer kita di seluruh dunia melakukannya. Jika tidak demikian maka dapat menyebabkan mobil tiba-tiba berhenti.", katanya. 

Insinyur Aston Martin yang dikirim ke Tiongkok menemukan beberapa mobil yang mengeluarkan suara dan getaran yang aneh. Dalam beberapa kasus, mereka menemukan mesin yang tiba-tiba mati setelah software baru dipasang. Matinya mesin secara tiba-tiba dan hilangnya kontrol kendaraan membuat pengemudi sulit untuk mengendalikan mobil dengan aman. Varian yang di-recall  adalah Vantage keluaran Juni 2010 hingga September 2013 bertransmisi semi-otomatis.

"Kami yang salah. Pada dasarnya, kami harus mengatakan secara jelas dalam kegiatan perbaikan software, bahwa kita harus mengatur ulang koplingnya. Kami tidak mengatakannya dengan jelas. Oleh karena itu, kami bertanggung jawab untuk memperbaikinya," jelasnya.

Normalnya, recall  biasa diawali di Amerika Serikat. Namun kali ini, komplain-komplain yang berawal di Tiongkok sejak tahun 2014 mendorong adanya recall secara global. "Ini menunjukkan pentingnya Tiongkok, termasuk pengalaman pembeli dan kejelian otoritas di sana."

Baca juga: Bikin Mupeng, Ini 10 Mobil Super Keren yang Akan Hadir di Tahun 2017

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya