Dalam beberapa tahun terakhir, istilah gurah mesin semakin populer di kalangan pemilik mobil. Banyak bengkel menawarkan jasa ini dengan klaim mampu mengembalikan performa mesin seperti baru, menghilangkan kerak karbon, dan membuat konsumsi bahan bakar lebih efisien. Prosesnya dilakukan dengan cara memasukkan cairan kimia tertentu ke ruang bakar atau saluran udara mesin agar kerak sisa pembakaran bisa luruh dan keluar bersama gas buang. Dari luar, janji itu memang menggiurkan, apalagi bagi pemilik mobil yang merasa tenaga mobilnya menurun atau konsumsi bahan bakarnya boros.
Namun, di balik promosi yang terlihat menarik, praktik gurah mesin sebenarnya menyimpan sejumlah risiko serius, terutama jika dilakukan tanpa prosedur dan peralatan yang tepat. Cairan pembersih yang digunakan bisa saja terlalu keras dan merusak komponen internal mesin. Tak sedikit kasus di mana mobil justru mengalami misfire, oli tercampur air, atau bahkan kerusakan permanen setelah digurah. Karena itu, sebelum tergoda mencoba, penting bagi pemilik kendaraan memahami apa saja potensi bahaya yang bisa muncul dari metode ini.