Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi STNK dan BPKB (wuling.id)
ilustrasi STNK dan BPKB (wuling.id)

Intinya sih...

  • Nilai jual kendaraan turun setiap tahun karena faktor penyusutan, dihitung berdasarkan tabel NJKB yang dikeluarkan pemerintah daerah.

  • Pajak pokok bisa turun karena depresiasi, tetapi biaya tambahan seperti SWDKLLJ dan penggantian STNK membuat total pajak tidak selalu lebih kecil setiap tahun.

  • Kebijakan pajak kendaraan diatur oleh pemerintah provinsi, sehingga ada perbedaan kecil antara satu daerah dengan daerah lain dalam hal diskon pajak dan program pemutihan denda.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Banyak pemilik kendaraan di Indonesia yang bertanya-tanya, apakah benar pajak mobil akan turun setiap tahun? Pertanyaan ini wajar muncul karena setiap kali membayar pajak tahunan, sebagian orang merasa jumlah yang dibayarkan tidak selalu sama. Ada yang mengatakan pajak menurun seiring bertambahnya usia kendaraan, ada pula yang berpendapat nominalnya tetap. Untuk menjawab kebingungan ini, penting memahami bagaimana sistem pajak kendaraan bermotor (PKB) diatur di Indonesia.

Secara umum, pajak kendaraan bermotor dihitung berdasarkan nilai jual kendaraan bermotor (NJKB) dan koefisien tertentu yang sudah ditetapkan pemerintah daerah. NJKB sendiri adalah harga dasar kendaraan sebelum ada pajak dan biaya tambahan lain. Karena harga mobil baru cenderung lebih tinggi, otomatis pajak tahun pertama juga lebih besar. Seiring berjalannya waktu, nilai jual kendaraan akan turun karena faktor penyusutan (depresiasi). Nah, inilah yang menjadi dasar mengapa pajak mobil bisa berkurang dari tahun ke tahun.

1. Faktor penyusutan nilai jual kendaraan

ilustrasi STNK motor (suzuki.co.id)

Nilai jual mobil tidak pernah tetap, melainkan terus menurun setiap tahun karena umur kendaraan, kondisi pasar, dan keluarnya model terbaru. Penurunan nilai ini dihitung dalam tabel NJKB yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah dan menjadi acuan pembayaran pajak.

Contohnya, sebuah mobil baru dengan NJKB Rp200 juta dikenai pajak tahunan sebesar 2% atau Rp4 juta. Setelah lima tahun, nilai jual mobil tersebut bisa turun menjadi Rp120 juta. Maka pajak yang dibayarkan juga ikut berkurang menjadi Rp2,4 juta. Dari sinilah muncul anggapan bahwa pajak mobil turun setiap tahun. Namun, perlu diingat bahwa besaran penurunannya tidak sama untuk semua mobil. Ada mobil yang nilai jualnya turun drastis, ada juga yang relatif stabil.

2. Biaya tambahan di luar pajak pokok

ilustrasi STNK (cimbniaga.co.id)

Meski pajak pokok bisa turun karena depresiasi, bukan berarti jumlah total yang dibayar pemilik mobil otomatis lebih kecil setiap tahun. Sebab, ada beberapa biaya tambahan yang dibayarkan bersamaan dengan pajak, seperti Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan (SWDKLLJ) yang sifatnya tetap. Besarannya sekitar Rp140 ribu per tahun untuk mobil, sehingga jumlah total pajak tidak murni turun, melainkan bisa terlihat stabil atau berkurang sedikit saja.

Selain itu, setiap lima tahun sekali ada biaya tambahan untuk penerbitan STNK baru dan penggantian pelat nomor kendaraan. Pada tahun tersebut, total yang harus dibayar justru akan terasa lebih mahal meskipun pajak pokoknya sudah turun.

3. Kebijakan daerah bisa berbeda

ilustrasi STNK (unsplash.com/thapanee srisawat)

Hal lain yang perlu dipahami adalah kebijakan pajak kendaraan di Indonesia diatur oleh pemerintah provinsi. Artinya, meskipun secara prinsip dasar sama, ada perbedaan kecil antara satu daerah dengan daerah lain. Misalnya, ada provinsi yang memberikan diskon pajak untuk kendaraan lama, ada juga program pemutihan denda pajak yang membuat biaya lebih ringan di tahun tertentu.

Jadi, benar bahwa pajak mobil pada dasarnya akan menurun seiring bertambahnya usia kendaraan karena nilai jualnya menyusut. Namun, besaran penurunannya tidak selalu terasa signifikan karena adanya biaya tetap lain serta kebijakan khusus di masing-masing daerah.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team