China terus menunjukkan dominasinya dalam industri kendaraan listrik (EV), kali ini lewat keberhasilan luar biasa dalam mendaur ulang baterai bekas. Melalui program percontohan nasional, Negeri Tirai Bambu itu berhasil memulihkan lebih dari 99 persen material penting dari baterai kendaraan listrik, termasuk nikel, kobalt, dan mangan. Keberhasilan ini menjadi tonggak penting bagi upaya global menuju ekonomi sirkular di sektor otomotif dan memperkuat posisi China sebagai pelopor dalam pengelolaan limbah teknologi tinggi.
Upaya ini bukan hanya berfokus pada efisiensi daur ulang, tetapi juga pada keberlanjutan dan keselamatan. Pemerintah China menegaskan bahwa daur ulang baterai tidak sekadar menjadi kewajiban industri, melainkan bagian dari strategi nasional untuk mengurangi ketergantungan terhadap bahan mentah baru dan menekan dampak lingkungan dari limbah baterai. Dengan pencapaian ini, China membuka jalan bagi ekosistem industri baterai yang lebih hijau dan mandiri.