Industri kendaraan listrik global kembali bergemuruh setelah China mengumumkan selesainya lini produksi baterai all-solid-state kelas 60 Ah+, teknologi yang digadang-gadang mampu melipatgandakan jarak tempuh mobil listrik. Terobosan ini membuka peluang baru bagi pasar EV, terutama bagi konsumen yang selama ini ragu karena keterbatasan jarak dan durasi pengisian daya.
Baterai dengan kapasitas besar ini tengah diuji dalam tahap produksi skala kecil dan diproyeksikan siap masuk produksi massal dalam beberapa tahun ke depan. Jika berhasil diintegrasikan ke mobil listrik komersial, teknologi ini diperkirakan mampu membawa kendaraan melaju hingga lebih dari 1.000 km dalam sekali pengisian daya—dua kali lipat dari rata-rata jarak tempuh mobil listrik saat ini.
